SOLOPOS.COM - Ilustrasi antinarkoba (JIBI/Harian Jogja/Antara)
Antisipasi penyalahgunaan narkoba dilakukan tidak hanya di masyarakat umum tetapi juga di dalam penjara
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL — Rumah Tahanan (Rutan) kelas II B Wonosari menggelar aksi Deklarasi Perang terhadap narkoba dan Bebas Peredaran Uang. Deklarasi tersebut diselenggarakan pada Senin (25/7/2016) lalu, berlokasi di halaman dalam Lapas Kelas II B Wonosari.
Kepala Rutan Kelas II B Wonosari, Edy Junaedi mengatakan bahwa deklarasi tersebut dilaksanakan dalam rangka mewujudkan lapas yang bersih dari peredaran narkoba dan juga perputaran uang di dalamnya.
Selama ini narkoba menjadi salah satu hal yang menjadi sorotan, dimana keberadaannya perlu diwaspadai terutama ramai pemberitaan bahwa lapas menjadi salah satu lokasi peredaran narkoba.
Selain itu, pihaknya juga melarang para warga binaan untuk memegang uang. Hal tersebut dikarenakan uang menjadi hal yang diduga dapat dimanfaatkan untuk membayar oknum-oknum tak bertanggung jawab agar melakukan permintaan dari para tahanan.
“Deklarasi ini sebagai bentuk komitmen kami untuk memerangi narkoba dan mencegah peredaran uang di dalam Lapas,” kata dia, Kamis (28/7/2016).
Deklarasi dilaksanakan diawali dengan melakukan apel bersama seluruh petugas dan warga binaan Rutan pada Senin pagi. Kemudian setelah apel, warga binaan yang berjumlah 106 orang dan seluruh petugas lapas menandatangani spanduk panjang berwarna merah dan putih yang terbagi menjadi dua kolom. Kolom sebelah timur yakni “Perang terhadap narkoba”, sedangkan kolom sebelah barat yakni kolom “Bebas Peredaran Uang”.
Dengan dilaksanakannya deklarasi tersebut Edy berharap agar seluruh warga binaan serta petugas lapas dapat memegang komitmen penuh untuk menjauhi narkoba.
Pihaknya pun berupaya untuk memaksimalkan penjagaan dan pengawasan di area lapas dengan memasang sebanyak sembilan CCTV yang tersebar di sejumlah titik di dalam lapas.