Soloraya
Kamis, 28 Juli 2016 - 07:30 WIB

INFRASTRUKTUR SOLO : Warga Terdampak Sky Bridge Tirtonadi Menanti Kompensasi

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengendara sepeda motor keluar dari Gang Jalak I, Cinderejo Kidul, Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Sabtu (11/6/2016). Di depan jalan masuk gang, warga memasang spanduk penolakan pembangunan jembatan layang pada Jumat (10/6/2016) malam. (Ayu Abriyani K.P./JIBI/Solopos)

Infrastruktur Solo, sejumlah warga terdampak Sky Bridge Tirtonadi menunggu kompensasi.

Solopos.com, SOLO–Sejumlah warga terdampak pembangunan jembatan layang (sky bridge) penghubung Terminal Tirtonadi dan Stasiun Solo Balapan meminta kejelasan kompensasi dari pemerintah. Pembangunan tiang pancang proyek senilai Rp21,5 miliar tersebut mulai menyasar Gang Jalak I Gilingan, Rabu (27/7/2016).

Advertisement

Warga terdampak pembangunan Sky Bridge Terminal Tirtonadi-Stasiun Solo Balapan yang tinggal di Kampung Cinderejo Kidul RT 004/RW 009 Kelurahan Gilingan, Slamet, 55, menuturkan pihaknya belum mendapatkan kejelasan ganti rugi meskipun proyek pembangunan di kampungnya sudah dimulai.

“Dua dari empat kamar indekos punya saya nantinya akan kepapras untuk dua tiang pancang. Saya belum tahu kompensasinya nanti berapa. Katanya, urusan langsung dengan Pak Wali [Wali Kota Solo]. Beberapa warga sekitar sini sudah dapat kompensasi. Saya enggak tahu hitungannya seperti apa,” terangnya saat ditemui di rumahnya, Rabu siang.

Slamet menuturkan dia bersedia pindah dari rumahnya selama mendapatkan ganti rugi bangunan yang layak dari pemerintah. “Rumah saya kena banyak, sudah semestinya ada solusi dari pemerintah. Saya mau saja disuruh pindah, asalkan dibuatkan bangunan seperti ini persis di sekitar sini. Kalau pemerintah setuju, silakan mereka membongkar rumah saya. Kalau tidak, ya saya tetap tinggal di sini,” jelasnya.

Advertisement

Warga Cinderejo Kidul RT 001/ RW 009 Kelurahan Gilingan, Suradi, 84, menuturkan bagian samping rumahnya yang berada di sudut Gang Jalak I bakal ada dua tiang pancang jembatan layang. “Di samping rumah nanti ada dua tiang pancang. Sudah ditandai lokasinya,” tuturnya.

Suradi mengaku telah mendapatkan uang kompensasi dari pemerintah senilai Rp8 juta/kepala keluarga. “Di rumah saya ada tiga KK. Masing-masing mendapatkan Rp8 juta. Urusan pembangunan proyek pemerintah seperti ini mau menolak susah. Kami pasrah saja,” kata dia.

Perwakilan PT Karsa Bayu Bangun Persada, Wawan, menjelaskan proyek pembangunan tiang pancang sky bridge di Gang Jalak I sepanjang 142,2 meter telah dimulai Rabu. “Pengerjaan konstruksi tiang pancang kami mulai,” ujar dia saat ditemui di sela pembangunan.

Advertisement

Wawan menyebutkan terdapat delapan tiang pancang jembatan layang yang akan dibangun di sepanjang Gang Jalak I. “Sesuai perencanaan, di Gang Jalak I ada delapan tiang pancang. Setelah itu dilanjutkan di lahan PT KAI ada lima tiang pancang,” bebernya.

Sementara itu, Lurah Gilingan, Joko Partono, enggan berkomentar saat dimintai konfirmasi terkait pemberian kompensasi bagi warga terdampak pembangunan sky bridge Terminal Tirtonadi-Stasiun Solo Balapan. “Yang mengurusi langsung dari pihak Dishubkominfo. Tugas kelurahan [pemangku wilayah Gilingan] hanya memastikan pembangunan berjalan aman, lancar, tanpa kendala,” ujar dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif