Jatim
Kamis, 28 Juli 2016 - 07:05 WIB

PRESTASI DAERAH : Ini Penyebab Ponorogo Kembali Gagal Bawa Adipura

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi penyerahan trofi Adipura. (JIBI/Madiunpos.com/Istimewa-Humas Protokol Pemkot Madiun)

Prestasi daerah, Kabupaten Ponorogo gagal memboyong piala Adipura untuk yang ketiga kalinya.

Madiunpos.com, PONOROGO — Kabupaten Ponorogo kembali gagal mendapatkan piala Adipura yang ketiga pada 2016. Ponorogo dianggap belum menjadi kota bersih dan bisa mengelola sampah.

Advertisement

Sekretaris Daerah Ponorogo, Agus Pramono, mengatakan tahun ini Ponorogo kembali gagal memboyong piala Adipura. Kegagalan Ponorogo dalam penilaian kebersihan itu disebabkan oleh beberapa faktor. “Kabupaten Ponorogo sudah kalah dalam penilaian tempat pembuangan akhir (TPA),” kata dia.

Agus menyampaikan faktor penyebab Ponorogo kalah dalam penilaian Adipura yaitu minimnya ketersediaan lahan TPA. Saat ini lahan TPA yang tersedia hanya 2 hektare, padahal yang dibutuhkan supaya bisa menampung sampah di Kota Reog seluasa 4 hektare.

“TPA yang ada di Desa Mrican, Kecamatan Jenangan, Ponorogo itu hanya seluas 2 hektare. Padahal dengan luas wilayah Ponorogo setidaknya lahan TPA harus seluas 4 hektare,” jelas Agus.

Advertisement

Dia menyampaikan saat ini pemerintah kabupaten sedang memperbaiki TPA tersebut. Selain itu, Pemkab juga masih melakukan upaya perluasan lahan TPA dengan membeli lahan milik masyarakat setempat. Namun, masih banyak masyarakat yang menolak dengan rencana perluasan lahan TPA itu.

“Mencari tambahan lahan juga tidak mudah. Mungkin kami akan mencari lahan di tempat lain. Tetapi, saat ini kami memaksimalkan lahan yang ada terlebih dahulu,” terang Agus.

Lebih lanjut, selain persoalan TPA, pengganjal Ponorogo untuk mendapatkan piala Adipura yaitu persoalan kebersihan di Alun-alun Ponorogo. Menurut dia, Alun-alun Ponorogo itu berbeda dengan alun-alun daerah lain. Hal ini karena banyak agenda dengan skala besar yang diaelenggarakan di Alun-alun Ponorogo. Tentu hal ini berbeda dengan kabupaten lain yang hanya menggunakan alun-alun untuk kegiatan dengan skala kecil.

Advertisement

“Untuk total nilai yang didapatkan yaitu masih di bawah rata-rata, sehingga Ponorogo kembali gagal membawa piala Adipura,” jelas Agus.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif