News
Rabu, 27 Juli 2016 - 10:30 WIB

SOLOPOS HARI INI : Soloraya Hari Ini: dr. Lo Dirawat Akibat Penyakit Stroke

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Rabu, 27 Juli 2016

Solopos hari ini memberitakan kabar-kabar terkini di Soloraya.

Solopos.com, SOLO – Kisah tragis warga Sukoharjo dikira penculik anak hingga kondisi dr. Lo menjadi berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi hari ini, Rabu (27/7/2016).

Advertisement

Kabar lain, Pemkab Klaten membuat Pusat Layanan Kesejahteraan Sosial Anak Integratif (PLKSAI). Layanan itu dimaksudkan untuk penanganan terintegrasi terkait masalah sosial yang terjadi pada anak dan keluarga.

Simak cuplikan berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi hari ini, Rabu, 27 Juli 2016;

KASUS PENCULIKAN: Isu Penculikan Anak Kembali Memakan Korban

Advertisement

Maraknya isu penculikan anak di Solo kembali memakan korban. Kali ini yang jadi korban adalah Wiji Lestari, 52, Warga Dukuh Kenteng RT 003 / RW 004, Kelurahan Bakalan, Kecamatan Polokarto, Sukoharjo.

Korban ditangkap warga dan diserahkan ke Polsek Serengan, Solo, karena dicurigai sebagai penculik anak. Beruntung korban tidak sampai dihajar massa seperti yang terjadi di Kampung Losari, Semanggi, Pasar Kliwon, Solo, Kamis (21/7). Kejadian sama juga terjadi di Jebres, Solo. Seorang pengemis ditangkap warga setelah dikira penculik anak.

Kapolresta Solo, Kombes Pol. Ahmad Luthfi, melalui Kanit Reskrim Polsek Serengan, AKP Suyono, mengatakan korban ditangkap warga pada Selasa (26/7) pukul 09.00 WIB di Kampung Kajen RT 003/RW 010, Danukusuman, Serengan. Warga curiga dengan gerak-gerik korban yang berteduh di teras rumah warga karena kehujanan.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

Advertisement

PERLINDUNGAN ANAK: Klaten Miliki Pusat Layanan Masalah Kesejahteraan Sosial Anak

Pemkab Klaten membuat Pusat Layanan Kesejahteraan Sosial Anak Integratif (PLKSAI). Layanan itu dimaksudkan untuk penanganan terintegrasi terkait masalah sosial yang terjadi pada anak dan keluarga.

Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosna kertrans) Klaten, Sugeng Haryanto, mengatakan tim yang ada di PLKSAI berasal dari berbagai satuan kerja perangkat daerah (SKPD).

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

Advertisement

TOKOH KESEHATAN: Dokter Dermawan Itu Dirawat Akibat Penyakit Stroke

Rumah bercat putih dengan arsitek minimalis seperti vila yang berada di kawasan Jagalan, Jebres itu tertutup rapat, Selasa (26/7). Hanya ada beberapa mobil yang terparkir dan seorang pengemudi becak yang mangkal di depan rumah di Jl. Yap Tjwan Bing No. 27 tersebut. Di depan pintu masuk sisi utara rumah itu juga ditempel tulisan “praktik tutup”.

Ketika Espos menyambangi rumah itu, salah satu asisten rumah tangga bernama Parni mengatakan sang pemilik rumah tidak ada di tempat. Beberapa di antaranya di rumah sakit dan lainnya sedang di luar kota.

”Pak dokter masih dirawat di rumah sakit. Bu dokter [istrinya] menemaninya. Sedangkan yang lain sedang keluar kota,” katanya.

Advertisement

Dokter yang dimaksud Parni adalah dr. Lo Siaw Ging atau biasa dipanggil dr. Lo. Dokter berumur 82 tahun itu dikenal sangat dermawan. Ia merawat dan mengobati pasiennya tanpa menetapkan tarif. Sebagian besar pasien yang tidak mampu juga tidak dibebani biaya pengobatan.

Bahkan, biaya pembelian obat pun terkadang dibayari oleh dr. Lo untuk pasiennya yang tidak mampu.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

YAYASAN DAHUNI: Berburu Penerima Beasiswa Lewat Speech Contest

Tiyas Setiyarini berdiri di depan tiga orang juri Lomba Speech Contest, yang diselenggarakan oleh Dahuni Foundation di SMAN 3 Boyolali, Selasa (26/7).

Dia begitu bersemangat berbicara tentang kompetisi di era globalisasi dalam Bahasa Inggris. Siswa kelas XI SMAN 3 Boyolali ini terlihat begitu lancar berbicara dengan bahasa asing tanpa selembar kertas contekan.

Advertisement

Oleh juri, dia diberi waktu lima menit untuk bercerita tentang era globalisasi, banyaknya investor asing yang bakalan masuk ke Indonesia, serta harapan agar manusia Indonesia tidak hanya menjadi buruh di negeri sendiri.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif