News
Rabu, 27 Juli 2016 - 15:30 WIB

RESHUFFLE KABINET : Ditanya Kapan Dikontak Jokowi, Ini Jawaban Sri Mulyani

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menko Polhukam Wiranto (keempat kanan), Menkeu Sri Mulyani (tengah), Menhub Budi Karya Sumadi (Kedua kanan), Mendikbud Muhadjir Effendy (ketiga kanan), Menteri ESDM Archandra Tahar (kanan), Menperin Airlangga Hartarto (kedua kiri), Menteri PAN dan RB Asman Abnur (ketiga kiri), Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo (kiri) dan Mendag Enggartiasto Lukita (keeempat kiri) berfoto bersama usai diumumkan Perombakan Kabinet Jilid II oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (27/7). Presiden Joko Widodo melakukan perombakan terhadap 13 pos kementerian dalam Kabinet Kerja. (JIBI/Solopos/Antara/Widodo S. Jusuf)

Reshuffle kabinet sudah disiapkan sebelum Ramadan 2016. Sri Mulyani enggan menyebut kapan persisnya dia diminta menjadi menteri.

Solopos.com, JAKARTA — Istana Kepresidenan menjabarkan proses kocok ulang menteri yang berujung pengumuman 12 nama menteri di posisi baru oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Rabu (27/7/2016). Sementara itu, Sri Mulyani enggan menyebutkan sejak kapan Presiden Jokowi melakukan pembicaraan dengannya untuk masuk ke kabinet.

Advertisement

“Saya tidak bisa jawab itu,” katanya di Istana seusai pelantikan, Rabu siang.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengungkapkan reshuffle kali ini telah melalui proses yang panjang dan dilakukan dengan sangat tertutup. Dia mengakui, ada sejumlah dinamika yang terjadi di tengah proses kocok ulang tersebut.

“Tentu kenapa diumumkan hari ini, itu karena prosesnya sebelum puasa yang lalu, tapi dengan berbagai pertimbangan maka hari ini diputuskan, dan di perjalanan ada beberapa nama yang masuk,” ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (27/7/2016).

Advertisement

Dia menambahkan, Presiden telah melakukan komunikasi yang cukup intensif dengan seluruh menteri baru, baik bertemu secara langsung maupun tidak. Presiden telah memanggil semua nama yang tidak lagi menjadi anggota kabinet.

“Proses akhirnya dimulai sejak kemarin [Selasa, 26/7/2016] setelah magrib, Presiden didampingi ada Wakil Presiden, saya dan [Sekretaris Negara] Pak Pratikno. Semua, 13 menteri yang dipanggil itu ditemui dan disampaikan alasannya, dan tentu Presiden mengucapkan terima kasih kepada mereka,” lanjutnya.

Dia menambahkan, dengan formasi kabinet yang baru ini bisa tercapai tujuan yang diinginkan Presiden dan sekaligus memperbaiki performa Kabinet Kerja secara keseluruhan.

Advertisement

“Harapannya dengan komposisi dan tim yang baru, mudah-mudahan orkestra kabinet lebih baik dan mengurangi hal yang pernah terjadi sebelumnya. Sekali lagi, Presiden juga tentu berterima kasih kepada teman-teman, semua menteri yang diganti, telah dipanggil oleh Presiden.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif