Jogja
Rabu, 27 Juli 2016 - 14:20 WIB

Pola Konsumsi Masyarakat Kulonprogo Kurang Beragam

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketela pohon (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Pola konsumsi masyarakat Kulonprogo diangap kurang beragam

Harianjogja.com, KULONPROGO-Pola konsumsi masyarakat Kulonprogo masih dianggap kurang beragam dari aspek jenis pangan serta keseimbangan gizinya. Karena itu dibutuhkan sosialisi untuk merubah pola pikir masyarakat untuk memanfaatkan ragam sumber pangan yang ada di Kulonprogo.

Advertisement

Hal tersebut disampaikan oleh Staf Ahli, Endang Purwaningrum saat membuka lomba Menu Beragam Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) serta Kudapan 2016 yang diikuti 12 kecamatan di Kulonprogo, Selasa (26/7/2016) di aula Kantor Ketahanan dan Penyuluhan Pertanian Perikanan Kehutanan (KP4K) di aula Kantor KP4K, Kulwaru, Wates. “Perlu sosialisi ragam pangan hingga ke tingkat keluarga,” ujarnya.

Karena itu, lomba sejenis dianggap perlu untuk meningkatkan pemahaman masyarakat. Pasalnya, meski konsumsi beras di Kuloprogo kini hanya mencapai 79,2 kilogram per kapita per tahun namun hal tersebut dirasa masih kurang menyeluruh. Angka tersebut turun dari tahun sbeelumnya yang mencapai 83,09 kilogram per kapita pada tahun sebelumnya.

Kepala KP4K Kulonprogo, Maman Sugiri mengatakan bahwa lomba ini diharapkan juga menjadi kesempatan untuk menghasilkan kuliner khas Kulonprogo yang bisa dijadikan oleh-oleh.

Advertisement

Selain itu, ia menegaskan bahwa sistem 4 sehat 5 sempurna kini telah berubah. Masyarakat diminta untuk tak hanya menggantungkan kebutuhan karbohidrat pada beras saja namun juga ketela yang merupakan produk lokal Kulonprogo. “Anak-anak pasti suka ketela jika dibuat stik ataupun brownis,”sebutnya.

Adapun, lomba tersebut dimenangkan oleh Kecamatan Girimulyo sebagai juara pertama, Kecamatan Kokap sebagai juara kedua, dan Kecamatan Kalibawang sebagai juara ketiga.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif