Soloraya
Rabu, 27 Juli 2016 - 20:15 WIB

INFRASTRUKTUR SUKOHARJO : Pembangunan 2 Proyek Besar Baru Capai Dibawah 20%, Ini Masalahnya

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Bisnis/dokumen)

Infrastruktur Sukoharjo, capaian 2 proyek besar masih minim.

Solopos.com, SUKOHARJO–Capaian pengerjaan dua proyek besar di Sukoharjo hingga akhir Juli masih minim yakni di bawah 20 persen. Pemkab Sukoharjo bakal menggenjot proyek besar itu lantaran harus rampung pada akhir 2016.

Advertisement

Kedua proyek itu adalah pembangunan kantor baru Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo senilai Rp11,55 miliar serta tiga gedung RSUD Sukoharjo. Capaian pengerjaan proyek pembangunan kantor baru DKK Sukoharjo sekitar 10 persen. Sementara capaian proyek pembangunan tiga gedung RSUD Sukoharjo masing-masing gedung rekam medik sekitar lima persen, gedung arsip dan logistik sekitar 20 persen, serta gedung jantung dan paru-paru sekitar lima persen.

Kepala Bagian (Kabag) Pembangunan Setda Sukoharjo, Purwadi, mengatakan pengerjaan proyek pembangunan DKK Sukoharjo dimulai pada Mei. Sementara pengerjaan proyek pembangunan tiga gedung RSUD Sukoharjo mulai Juni dan Juli.
“Proyek fisik harus selesai akhir 2016, tidak ada perpanjangan waktu karena satu tahun anggaran,” kata dia, saat ditemui Solopos.com di kantornya, Rabu (27/7/2016).

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) selaku pengguna anggaran diminta memantau pengerjaan proyek fisik setiap pekan. Hal itu dilakukan agar pengerjaan proyek dapat rampung tepat waktu. Selain itu, untuk mempercepat serapan anggaran daerah sehingga menumbuhkan perekonomian.
Apalagi masa kontrak pengerjaan proyek fisik hanya tinggal empat-lima bulan mendatang.

Advertisement

“Masa kontrak pengerjaan proyek pembangunan kantor baru DKK Sukoharjo berakhir pada 18 November. Sementara masa kontrak pengerjaan proyek pembangunan tiga gedung RSUD Sukoharjo berakhir pada pertengahan Desember,” ujar dia.

Menurut Purwadi, kontraktor proyek harus menyiapkan berbagai bahan material selama pengerjaan proyek fisik. Jumlah tenaga kerja harus ditambah serta lembur pada malam hari agar pengerjaan proyek fisik rampung tepat waktu.

Mereka juga harus mengantisipasi perubahan cuaca lantaran masih kerap turun hujan lebat dengan intensitas tinggi. Perubahan cuaca diperkirakan bakal mengganggu pengerjaan proyek fisik. “Saya optimis jika jumlah tenaga ditambah dan mereka bekerja lembur pada malam hari, pengerjaan proyek fisik bakal rampung tepat waktu,” papar Purwadi.

Advertisement

Rencananya, Pemkab bakal menggelar rapat koordinasi (rakor) Pengendalian Operasional Kegiatan (POK) triwulan II pada Kamis (28/7/2016). Dalam rakor itu bakal dipaparkan progres capaian masing-masing proyek fisik yang digarap setiap SKPD di Pemkab Sukoharjo.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif