Jogja
Rabu, 27 Juli 2016 - 15:55 WIB

HOTEL DI JOGJA : Hotel Non-Bintang Kembali Ramai Pengunjung

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi kamar hotel (JIBI/Solopos/Antara)

Hotel di Jogja, hotel nonbintang kembali ramai pengunjung

Harianjogja.com, JOGJA-Hunian hotel berbintang maupun nonbintang meningkat seiring dengan meningkatnya kunjungan turis asing ke Jogja. Istijab M. Danunagoro, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY mengatakan, bahwa selama 6 bulan awal 2016 terjadi kenaikan okupasi 58% untuk hotel berbintang dan 38 % untuk hotel nonbintang.

Advertisement

Retno Devi Indaryani, salah seorang front office hotel nonbintang yang ada di daerah Sosrowijayan pada Selasa (26/7/2016) mengatakan, okupasi selama 6 bulan awal 2016 ini meningkat tajam. Meskipun pada saat bulan Ramadan sepi, tapi setalah libur lebaran ini semua kamar sudah terisi semua. “Capek, enggak sempat istirahat,” ungkapnya saat selesai melayani tamu-tamu dari mancanegara.

Kebanyakan tamu yang datang di penginapan tersebut berasal dari Eropa. “Kalau yang ini tadi dari Prancis dan Jerman,” katanya usai memberikan kunci kamar kepada dua orang turis.

Retno juga menambahkan selama bulan Juli 80% kamar sudah dipesan semua. Kondisi yang ramai tidak terus dimanfaatkan untuk menaikkan tarif terlalu banyak. Saat ini tarifnya Rp500.000 – Rp550.000. Jika kondisi sepi, pihaknya akan memberlakukan diskon. “Awal Juni lalu kita memasang tarif terendah hingga Rp150.000, ini karena kondisi yang sepi,” Jelas Retno.

Advertisement

Menurut berita sebelumnya. Kondisi yang sama juga dialami oleh hotel kelas melati di daerah Jalan Prawirotaman mengalami peningkatan okupansi, yang mayoritas tamu juga dari mancanegara.

Naiknya kunjungan turis asing diakui Istijab tidak lepas dari berbagai upaya yang telah dilakukan oleh PHRI DIY. Selama ini pihaknya telah melakukan kunjungan ke berbagai negara baik di Eropa maupun Asia untuk mempromosikan pariwisata DIY.

Selain itu, Istijab mengatakan, kebijakan Presiden Joko Widodo untuk mengintegrasikan pariwisata Jogja, Solo, dan Semarang (Joglosemar) dengan menyedikan transportasi yang terintegrasi, berpengaruh terhadap naiknya kunjungan ke Jogja.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif