Jogja
Selasa, 26 Juli 2016 - 19:20 WIB

WISATA SLEMAN : Sleman Ditunjuk Jadi Pilot Project Pariwisata Berkelanjutan

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Peringatan hari Sumpah Pemuda (JIBI/Harian Jogja/GIgih Hanafi)

Wisata Sleman akan dikembangkan menjadi pariwisata berkelanjutan

Harianjogja.com, SLEMAN- Kabupaten Sleman ditunjuk sebagai Pilot Project Suistainable Tourism Development (STD) atau pembangunan pariwisata berkelanjutan. Penunjukan tersebut tidak lepas dari potensi wisata di Sleman yang sangat beragam.

Advertisement

Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi Sudarningsih mengatakan, terpilihnya Sleman sebagai pilot project pembangunan pariwisata berkelanjutan menjadi modal penting untuk meningkatkan pariwisata Sleman. Apalagi, katanya, sektor pariwisata menjadi salah satu sektor unggulan di Sleman. Pemkab, katanya, akan mengelola berbagai potensi kepariwisataan.

“Penunjukan STD ini tidak lepas dari potensi wisata yang beragam di Sleman. Untuk itu, seluruh jajaran stakeholder sektor pariwisata harus bersama-sama menyamakan persepsi dan pemahaman tentang pembangunan pariwisata berkelanjutan ini,” kata Sudarningsih saat menerima Tim dari Global Sustainable Tourism Council (GSTC) dan Kementerian Pariwisata RI di Desa Wisata Pulesari, Turi, Senin (25/7/2016).

Advertisement

“Penunjukan STD ini tidak lepas dari potensi wisata yang beragam di Sleman. Untuk itu, seluruh jajaran stakeholder sektor pariwisata harus bersama-sama menyamakan persepsi dan pemahaman tentang pembangunan pariwisata berkelanjutan ini,” kata Sudarningsih saat menerima Tim dari Global Sustainable Tourism Council (GSTC) dan Kementerian Pariwisata RI di Desa Wisata Pulesari, Turi, Senin (25/7/2016).

Dia menjelaskan, destinasi wisata di Sleman cukup banyak menyedot perhatian para wisatawan. Dalam tiga tahun terakhir, jumlah wisatawan baik mancanegara maupun domestik ke Sleman, terus meningkat.

Pada 2013, jumlah wisatawan mancanegara maupun domestik mencapai 3.6 juta jiwa. Angka tersebut naik menjadi 4.1 juta jiwa (2014) dan 4,9 juta jiwa (2015). Sementara, kontribusi sektor pariwisata terhadap PAD (pendapatan asli daerah) terus meningkat. Pada 2014, sektor pariwisata menyumbang 15,21% PAD Sleman. Jumlahnya meningkat menjadi 16,32% (2015).

Advertisement

Pemkab mencatat, jumlah hotel bintang dan hotel melati sebanyak 183 hotel, jasa kuliner sebanyak 73 restoran dan 251 rumah makan serta 152 hiburan umum.

Pemkab juga terus mengembangkan keberadaan Desa wisata. Saat ini, terdapat 38 desa wisata yang dipadukan dengan program kegiatan bidang lain seperti pertanian, perikanan, perindustrian dan lingkungan.

“Ini yang menjadi daya tarik bagi wisatawan dapat ikut mempelajari berbagai hal yang telah menjadi budaya masyarakat serta kearifan lokal setempat,” katanya.

Advertisement

Sementara Ketua Tim GSTC Guy Chaster mengatakan, selain Sleman, dua kabupaten lainnya yang mendapatkan program pembangunan pariwisata berkelanjutan, yakni, Lombok Barat dan Kabupaten Pangandaran.

“Bidang pariwisata bila dikelola dengan baik akan mampu mengentaskan kemiskinan. Kami ingin, program ini dapat dikekola dengan baik dengan memperhatikan berbagai aspek yang terkait dengan pariwisata,” ujarnya.

Dia menyebut, Pemkab harus memerhatikan aspek lain untuk menunjang kegiatan kepariwisataan yang baik. “Pemkab harus mampu mengembangkan sektor wisata dengan memerhatikan aspek manfaat secara ekonomis, aspek manfaat warisan budaya dan juga manfaat lingkungan di mana masyarakat tinggal,” ujarnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif