News
Selasa, 26 Juli 2016 - 11:10 WIB

Tampil di Konvensi Demokrat AS, Ini Sosok WNI Ima Watul

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ima Watul (paling kanan) bersama Bill Clinton dan Barrack Obama. (Istimewa)

Ima Watul bakal menjadi pembicara di konvensi partai Demokrat AS.

Solopos.com, SOLO – Seorang perempuan asal Indonesia akan tampil di panggung politik Amerika Serikat, srikandi tersebut adalah Ima Matul Maisaroh. Perempuan asal Desa Gondanglegi, Malang, Jawa Timur ini akan berpidato di depan puluhan ribu delegasi dalam Konvensi Nasional Partai Demokrat yang digelar di Philadelphia, Pennsylvania, AS.

Advertisement

Bersama belasan senator dan pembicara bergengsi lainnya, Ima tampil di panggung utama Stadion Wells Fargo, pada hari Selasa 26 Juli 2006.

“Surat undangan resmi yang dikirim Komite Nasional Partai Demokrat baru saja saya terima Sabtu sore,’’ kata Ima di akun media sosialnya. “It’s official that I will be speaking on #humantrafficking issue at the #2016DNC,” demikian cuitnya.

Advertisement

“Surat undangan resmi yang dikirim Komite Nasional Partai Demokrat baru saja saya terima Sabtu sore,’’ kata Ima di akun media sosialnya. “It’s official that I will be speaking on #humantrafficking issue at the #2016DNC,” demikian cuitnya.

Ima juga melampirkan foto undangan berkop surat 2016 Democrat National Convention. Dalam undangan tertanggal 19 Juli 2016 yang ditujukan kepada Ima Matul via email itu, memang tertuliskan undangan untuk berpidato di Konvensi Partai Demokrat yang digelar mulai 25-28 Juli 2016 di Wells Fargo Arena, Philadelphia, Pennsylvania.

Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat Budi Bowoleksono juga membenarkan saat dikonfirmasi soal undangan untuk Ima Matul itu. “Ya benar,” katanya melansir Detik, Senin (25/7/2016).

Advertisement

Setelah berhasil selamat menjadi korban perdagangan manusia, Ima menjadi aktivis yang mengadvokasi korban-korban perdagangan manusia. Dia diangkat menjadi salah satu anggota Dewan Penasihat Perdagangan Manusia Presiden Barrack Obama bersama 10 anggota lainnya, Desember 2015 lalu.

Dikutip dari situs survivorofslavery.org, Senin (4/2/2014), Ima adalah salah seorang wanita yang selamat dari perbudakan di AS. Kisah pilunya bermula saat dia hendak bekerja di AS untuk mencari penghidupan yang layak.

Lewat sebuah agensi, dia dijanjikan bisa bekerja di Los Angeles dengan bayaran US$ 150. Namun ketika tiba di Los Angeles, Ima ternyata malah bertemu dengan pelaku perdagangan manusia. Lalu, dia dibawa ke sebuah rumah yang mirip dengan penjara.

Advertisement

Setiap hari, Ima dipaksa bekerja 18 jam, tanpa libur. Tak ada sedikit pun uang yang diberikan pada wanita yang kurang fasih berbahasa Inggris tersebut kala itu. Dia juga dilarang berbicara pada siapa pun.

Bila dia tak melakukan pekerjaannya dengan baik, sang majikan akan menyiksanya. Dari catatan kepolisian, Ima pernah dipukul menggunakan keramik.

Setelah 3 tahun hidup dalam penderitaan, Ima akhirnya tak tahan dan memutuskan untuk kabur. Caranya mirip dengan cerita di film.

Advertisement

Dengan bahasa Inggris seadanya, dia menulis sebuah surat untuk seorang asisten rumah tangga yang bekerja di dekat rumahnya. Dia meminta pertolongan agar segera bebas dari “penjara” tersebut.

Hingga akhirnya tetangga tersebut mengatur upaya penyelamatan terhadap Ima. Ima pun bisa bebas dan langsung dibawa kantor Coalition Abolish Slavery and Trafficking (CAST) di Los Angeles.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif