News
Selasa, 26 Juli 2016 - 14:00 WIB

RESHUFFLE KABINET : Larangan Keluar Jakarta Hingga 29 Juli, 3 Menteri Ini Bungkam

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Jokowi didampingi Wapres Jusuf Kalla memimpin Sidang Kabinet Paripurna, di kantor Presiden, Jakarta, Senin (2/11/2015) sore. (Setkab.go.id)

Reshuffle kabinet diprediksi tak lama lagi setelah muncul surat larangan keluar Jakarta hingga 29 Juli bagi para menteri.

Solopos.com, JAKARTA — Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa membenarkan adanya surat Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) tentang himbauan untuk tidak meninggalkan Jakarta sejak 25 hingga 29 Juli.

Advertisement

“Kami dapat info dari Adc dan grup WA kabinet kerja untuk tidak meninggalkan Jakarta Senin-Jumat. Karena mungkin pekan ini sidang kabinet paripurna,” ujar Khofifah saat ditemui di Kompleks Parlemen, Selasa (26/7/2016).

Namun dirinya mengatakan tidak ada tema spesifik yang akan dibahas dalam sidang kabinet. “Dulu pernah ada himbauan menteri tidak boleh keluar pada event atau keputusan stategis yang dilaksanakan, menteri yang sudah di luar negeri atau luar kota juga harus kembali,” ujarnya.

Berbeda dengan Khofifah, Menteri ESDM Sudirman Said mengaku tidak tahu dengan adanya surat tersebut. “Saya tidak tahu,” ujar Sudirman Said.

Advertisement

Sudirman juga tak mau berkomentar saat disinggung mengenai reshuffle kabinet. “Saya enggak mau komentar soal itu,” tukasnya.

Sehubungan dengan reshuffle, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohanna Rambise, mengaku tak peduli dengan kabar tersebut. “Saya tidak terpengaruh dengan isu ini, yang penting saya menjalanan tugas seperti biasa yang diminta pak Presiden seperti sekarang,” ujar Yohanna.

Lebih lanjut dia mengaku tak masalah jika seandainya dia dicopot dari posisi menteri saat ini. “Tidak masalah, presiden yang memilih, presiden yang berhak memberhentikan,” lanjutnya.

Advertisement

Dalam kesempatan tersebut, Yohanna juga menjelaskan terkait panggilan Presiden terhadap dirinya. “Presiden hanya melihat pekembangan saya perlu ditambah, keterlibatan masyarakat, LSM itu saja,” tutupnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif