Jogja
Senin, 25 Juli 2016 - 05:40 WIB

PENDIDIKAN SLEMAN : Awasi Aksi Perpeloncoan setelah PLS

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Hentikan Perploncoan (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto/ilustrasi)

Sekolah tetap melakukan monitoring pasca pelaksanaan PLS di sekolah.

Harianjogja.com,  SLEMAN- Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Sleman mengakui banyak ada sekolah yang menyertakan siswa senior selama kegiatan pengenalan lingkungan sekolah (PLS). Pihaknya berharap, agar potensi aksi perpeloncoan tetap perlu diawasi pasca PLS.

Advertisement

Kepala Disdikpora Sleman Arif Haryono berharap, agar masing-masing sekolah tetap melakukan monitoring pasca pelaksanaan PLS di sekolah. Dinas meminta sekolah tetap melaksanakan kebijakan yang ditetap oleh Kementerian Pendidikan. “Tidak boleh ada aksi kekerasan, perpeloncoan. Tidak hanya saat PLS, tetapi juga setelah PLS,” katanya, Minggu (24/7).

Dia mengungkapkan, pihaknya mendapati laporan di SMAN 1 Prambanan pelaksanaan PLS masih melibatkan banyak siswa-siswa senior. Meksi sebenarnya peran serta siswa tidak begitu sentral dalam kegiatan PLS tersebut. Menurut Arif, larangan siswa senior secara penuh terlibat dalam kegiatan di sekolah, untuk mengantisipasi terjadinya perpeloncoan.

Secara umum, katanya, pelaksanaan PLS di Sleman berjalan baik. Dia berharap, pasca PLS sekolah tetap mengawasi aktivitas para siswa sesuai ketentuan yang digariskan. “Jangan sampai, program dan kegiatan yang telah disusun tidak berjalan sesuai aturan. Semua harus mengawasi, khususnya dalam setiap kegiatan siswa pasca PLS,” kata Arif.

Advertisement

Sementara itu, Kepala Sekolah SMAN 1 Kalasan Tri Sugiarto menjelaskan, berbagai kegiatan selama program PLS berlangsung selesai digelar selama tiga hari. Selain dalam ruang kelas, para siswa baru juga diajak keliling lapangan untuk mengenal lingkungan sekolah. “Semua kegiatan tersebut sudah dikoordinasikan oleh guru tanpa melibatkan siswa,” akunya kepada wartawan.

Selama masa PLS, lanjut Sugiarto, para siswa baru juga dikenalkan tentang implementasi kurikulum 2013. Hal itu dilakukan agar mereka dapat memahami dan beradaptasi dengan proses pembelajaran yang diterapkan di sekolah itu. “Sementara ini, kami juga menggelar program permainan di luar kelas agar siswa tidak bosan” jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif