Jogja
Senin, 25 Juli 2016 - 07:20 WIB

MITIGASI BENCANA : Hidran Berbasis Kampung di Jogja akan Diperbanyak

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Hidran. (Antara)

Mitigasi bencana di Jogja terus ditingkatkan, salah satunya dengan memasang hidran berbasis kampung

Harianjogja.com, JOGJA– Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Jogja mengusulkan agar fasilitas hidran berbasis kampung di kota diperbanyak untuk melengkapi hidran berbasis kampung yang sudah dibangun sejak tahun lalu di tiga lokasi.

Advertisement

“Kami sudah memiliki ‘detail engineering design’ [DED] untuk hidran berbasis kampung di 10 lokasi. Kami akan sampaikan DED tersebut ke DIY agar bisa ditindaklanjuti,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jogja, Agus Winarto, Minggu (24/7/2016).

Sebanyak 10 lokasi yang akan dibangun hidran berbasis kampung tersebut antara lain, Kampung Karangwaru Los, Pingit, Cokrokusuman, Iromejan, Terban, Gemblakan Bawah, Ledok Tukangan, Jlagran, Semaki Gede dan Basen.

Menurut dia, fasilitas hidran berbasis kampung sangat dibutuhkan karena rata-rata wilayah permukiman di Kota Jogja merupakan daerah padat penduduk dengan akses jalan yang sempit sehingga menyulitkan armada pemadam kebakaran untuk mengakses lokasi.

Advertisement

Pada tahun lalu, BPBD Kota Jogja mulai membangun fasilitas hidran berbasis kampung di tiga lokasi yaitu di Kampung Pathuk, Prawirodirjan dan Kauman dengan dana sekitar Rp600 juta.

Pembangunan hidran di ketiga kampung tersebut dilakukan dengan membuat jaringan pipa yang dihubungkan dengan sejumlah titik hidran.

Jika terjadi kebakaran, maka petugas tinggal menyambung pipa dari mobil tanki pemadam kebakaran dan mengalirkan air ke hidran yang ada. Harapannya, kebakaran bisa diatasi lebih cepat karena mobil pemadam tidak bisa menjangkau hingga ke tengah permukiman.

Advertisement

Pembangunan hidran berbasis kampung untuk tiga kampung tersebut dilanjutkan tahun ini dengan dana yang lebih besar yaitu Rp1 miliar, masing-masing Rp300 juta untuk Kampung Pathuk dan Kauman serta Rp400 juta untuk Kampung Prawirodirjan.

“Lelang sudah selesai dan sudah ada pemenangnya. Proses pembangunan akan dilakukan dalam waktu sekitar tiga bulan,” katanya, seperti dikutip dari Antara.

Selain mendapatkan fasilitas dan sarana pendukung, Agus berharap, masyarakat yang berada di wilayah juga harus siap untuk memanfaatkan jaringan hidran yang sudah ada termasuk merawatnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif