News
Senin, 25 Juli 2016 - 21:45 WIB

Ledakan Bom di Jerman, Benarkan Aksi Bunuh Diri?

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Polisi berjaga-jaga seusai tragedi penembakan di Munich, Jerman, Jumat (22/7/2016) malam waktu setempat. (JIBI/Reuters)

Ledakan bom di Jerman menimbulkan pertanyaan soal motif pelaku.

Solopos.com, BERLIN – Seorang pria asal Suriah menjadi tersangka peledakan sebuah bom di Kota Ansbach, Bavaria, Jerman, Minggu (24/7/2016). Penyelidikan tengah dilakukan di antaranya untuk mengetahui apakah peledakan bom tersebut murni upaya bunuh diri atau ada motif lain.

Advertisement

Ledakan yang terjadi di luar Restoran Eugens Weinstube yang terletak tak jauh dari lokasi gelaran festival musik. Selain menewaskan pelaku ledakan juga mengakibatkan 12 orang terluka.

Menteri Dalam Negeri Bavaria, Joachim Herrmann, mengatakan pria berusia 27 tahun tersebut telah berada di Ansbach selama sekitar satu tahun, meski pengajuan suakanya ditolak. Ia tengah dalam perawatan di rumah sakit setelah dua kali melakukan percobaan bunuh diri.

Tersangka sempat ditolak saat memasuki tempat digelarnya festival musik sebelum meledakkan bom. Lebih dari 2.000 orang dievakuasi dari area festival menyusul ledakan. Ia juga mengungkapkan dugaan keterkaitan dengan sebuah kelompok militan tidak dapat dikesampingkan.

Advertisement

“Ini buruk sekali dimana seseorang yang datang ke negara kami untuk mencari tempat berlindung malah melakukan sebuah tindakan mengerikan dan melukai sejumlah orang asli sini,” kata Herrmann, Senin (25/7/2016) pagi.

Sementara terkait motif peledakan bom tersebut masih dalam penyelidikan. “Karena bom itu dikemas dengan begitu banyak bahan logam yang dapat membunuh dan melukai lebih banyak orang, ini tidak dapat secara mudah dianggap murni sebuah aksi bunuh diri,” lanjutnya.

Lebih dari 1 juta migran memasuki Jerman sejak tahun lalu. Tak sedikit di antaranya berasal dari Afghanistan, Suriah, dan Irak. Pada satu sisi ledakan bom tersebut merupakan insiden berdarah keempat dalam sepekan ini.

Advertisement

Sebelumnya pada Minggu pagi, pengungsi asal Suriah ditangkap setelah membunuh seorang wanita hamil dan melukai dua orang dengan parang di wilayah Kota Reutlingen. Sementara pada Jumat (22/7/2016) aksi penembakan seorang remaja berusia 18 tahun di Munich, Jerman mengakibatkan sembilan orang tewas. Insiden itu terjadi empat hari setelah seorang pemuda  bersenjatakan kapak dan pisau melakukan penyerangan di sebuah kereta api di Wuerzburg, Bavaria. Setidaknya 15 orang terluka dalam serangan Senin (18/7/2016) malam itu.

Menteri Dalam Negeri Jerman, Thomas de Maiziere, mengatakan kemungkinan pemuda yang ditembak mati polisi itu itu berasal dari Pakistan.

Herrmann mengungkapkan tak menutup kemungkinan serangan mengerikan lain bakal terjadi. “Kita harus melakukan segala upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah penyebaran kericuhan di negara kita oleh pendatang yang meminta suaka.”

Ia juga mengutarakan  insiden terbaru itu menaikkan pertanyaan mengenai aturan mengenai pemberian suaka.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif