Soloraya
Senin, 25 Juli 2016 - 19:30 WIB

KISAH TRAGIS : Ibu Meninggal Ayah Lumpuh, Ini Kisah Wafa Bocah Boyolali Bertahan Hidup

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wafa Dhia Faiha Khairunnisa, 8, berbincang dengan bibinya Jamilah, di teras rumahnya di Dusun Penthur, Desa Selondoko, Ampel, Senin (25/7/2016). (Hijriah AW/JIBI/Solopos)

Kisah tragis dialami Wafa bocah Ampel Boyolali.

Solopos.com, BOYOLALI — Wafa bocah usia 8 tahun asal Ampel Boyolali seharusnya hanya memikirkan sekolahnya, bermain-main bersama teman-teman di usia kanak-kanaknya. Namun, Wafa tidaklah demikian. Dia pun harus memikirkan beban hidupnya.

Advertisement

Hari Senin (25/7/2016) menjelang siang, Wafa Dhia Faiha Khairunnisa, 8, masih sibuk dengan buku-bukunya di dalam ruang kelas II, SDIT Annur Ampel, Boyolali.

Dia terlihat begitu gembira saat belajar dan bermain dengan teman-temannya di sekolah. Seragam merah putih muslimah yang sedikit kebesaran, seolah menutupi beban hidup berat anak yatim asal Dusun Penthur, Desa Selondoko, Ampel.

Advertisement

Dia terlihat begitu gembira saat belajar dan bermain dengan teman-temannya di sekolah. Seragam merah putih muslimah yang sedikit kebesaran, seolah menutupi beban hidup berat anak yatim asal Dusun Penthur, Desa Selondoko, Ampel.

Wafa, sapaannya, telah kehilangan ibunya sejak 1,5 tahun lalu. Ibunya meninggal dunia setelah dua bulan melahirkan adik Wafa, Ahmad Tsabiq Elfatin. Sedangkan ayahnya, Suyadi, 37, mengalami lumpuh total sejak dua tahun lalu karena jatuh dari pohon jati. Sang adik ikut neneknya di Simo, Boyolali.

Dalam kesendirian itu, Wafa pun sering menuangkan curahan hatinya pada sehelai kertas. “Bu, doakan Wafa, Wafa sudah mau masuk kelas 1”, begitu tulis Wafa pada selembar kertas yang ditemukan saudaranya di rumah.

Advertisement

Wafa masih punya Mak Lah, sapaan Jamilah, yang mau ngopeni keluarga Wafa. Namun, penghasilan Mak Lahtak seberapa, hanya Rp10.000 hingga Rp15.000/hari. Padahal Mak Lah sekarang menjadi tumpuan bagi Wafa, ayahnya, dan nenek Wafa yang bernama Suli. Adik Wafa, Ahmad, bahkan terpaksa harus terpisah dari mereka karena dirawat keluarga almarhumah ibunya di Simo.

Merekapun kadang sangat bergantung dari belas kasihan para tetangga. “Alhamdulillah, banyak tetangga yang peduli dengan Wafa,” kata Mak Lah, saat ditemui Solopos.com, Senin.

Di usia sekecil itu, Wafa sering disibukkan dengan pekerjaan di rumah. Seperti memasak untuk bapaknya atau untuk dirinya, membantu merapikan baju, menanak nasi, dan sebagainya.

Advertisement

“Kalau pas ndak ada Mak Lah, saya masak sendiri. Masak bayam. Beli bayam pakai uang sendiri, dikasih sama orang,” tutur Wafa, yang mengaku sudah tidak ingat dengan wajah ibunya.

Saat tidak ada uang, Wafa pun tahu dirinya harus bersabar.  Dia belum bisa membantu ayahnya mencari uang.“Nggak ada uang ya ndak makan dulu.”Kalau sudah demikian, Mak Lah tentu akan bergegas mencari pinjaman ke tetangga.

Beruntung, Wafa masih bisa melanjutkan sekolah setelah mendapat banyak uluran tangan dari perkumpulan wali murid teman sekelasnya. Pihak sekolah menggratiskan seluruh biaya sekolah Wafa.

Advertisement

Sedangkan untuk kebutuhan sekolah yang lain seperti seragam dan makan siang di sekolah sudah ditanggung sepenuhnya oleh perkumpulan wali murid kelas II.

“Perkumpulan wali murid juga minta agar Wafa tidak dibedakan khususnya terkait fasilitas belajar. Kalau butuh biaya, akan ditanggung bersama oleh perkumpulan wali murid,”kata Kepala SDIT Annur, Selondoko, Ampel, Erma Yulianti.

Di kelas, Wafa tergolong anak yang pandai sehingga banyak wali murid yang simpatik. “Waktu kelas I kemarin, dia dapat rangking V di kelas.”

Penderitaan Wafa makin berat. Selain lumpuh, ayahnya baru saja menjalani operasi batu empedu di RSUD Pandanarang Boyolali sehingga butuh biaya yang cukup banyak.

Ketua RT 001 Dusun Penthur, Desa Selondoko, Ampel, Sudardi, prihatin dengan kondisi keluarga Suyadi. Masyarakat Dusun Pentur sukarela mengumpulkan donasi setiap selapan untuk membantu kebutuhan hidup keluarga Wafa.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif