News
Minggu, 24 Juli 2016 - 22:10 WIB

TEROR ISIS : Bunuh 80 Orang, ISIS Akui Serangan di Kabul

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Militan ISIS (Istimewa/Daily Star)

Teror ISIS di Kabul menewaskan 80 orang.

Solopos.com, KABUL – Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengaku berada di balik dua serangan bom di Kabul yang menewaskan sedikitnya 80 orang dan melukai 231 lainnya, Sabtu (16/7/2016).

Advertisement

Ledakan terjadi dekat lokasi demontsrasi yang diikuti ribuan orang dari etnis Hazara tersebut dilancarkan dua pembom bunuh diri. Presiden Afganistan, Ashraf Ghani, berjanji membalas aksi keji itu.

“Dua pejuang ISIS meledakkan sabuk bom di [dekat] sebuah kerumunan [demonstrasi] Syiah di Kota Kabul, Afganistan,” kata ISIS di kantor berita Amaq yang berafiliasi dengan kelompok militan itu seperti dilansir Reuters, Minggu (24/7/2016).

Sejumlah pejabat Direktorat Keamanan Nasional Afganistan mengatakan serangan direncanakan seorang militan ISIS bernama Abu Ali yang tinggal di Distrik Achin, Provinsi Nangarhar. Menurut mereka tiga orang pembom terlibat dalam ledakan itu.

Advertisement

Sementara itu, Presiden Afganistan selain mengumumkan  hari berkabung nasional juga berjanji untuk membalas aksi keji itu. Wakil khusus PBB untuk misi bantuan di Afganistan, Tadamichi Yamamoto, mengutuk serangan yang disebutnya sebagai sebuah kejahatan perang tersebut.

Serangan diluncurkan di tengah ketatnya pengamanan yang telah dipersiapkan sebelum aksi demo memprotes rencana rute pembangunan jaringan listrik berlangsung.

“Saya mendengar sebuah ledakan dan kemudian semua orang melarikan diri dan berteriak,” cerita Sabira yang ikut dalam aksi demo damai tersebut.

Advertisement

Demostrasi tersebut digelar, untuk menuntut  perubahan rute jaringan listrik 500 kilo Volt dari Turkmenistan  ke Kabul. Para pendemo menyerukan rute tersebut diubah, melintasi Provinsi Bamyan dan Wardak yang banyak dihuni warga etnis Hazara. Pemerintah pun kemudian memastikan rute jaringan listrik itu melintasi dua provinsi tersebut.

Pada satu sisi, kelompok militan di Afganistan Taliban membantah keterlibatan apapun atas serangan itu. Mereka dalam sebuah penyataan di situs-nya mengatakan serangan tersebut merupakan sebuah plot untuk kian mengobarkan  perang sipil.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif