Pilkada Karanganyar digelar 2017 mendatang.
Solopos.com, KARANGANYAR — Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Jawa Tengah (Jateng) menargetkan sapu bersih dalam penyelenggaraan Pilkada Serentak 2017 di tujuh kabupaten/kota. PDIP menyiapkan kader terbaik untuk maju.
Pernyataan itu disampaikan Wakil Ketua DPD PDIP Jateng, Paryono, saat diwawancara wartawan seusai kegiatan halalbihalal pengurus dan kader Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Karanganyar, Sabtu (23/7/2016) malam.
Eks Wakil Bupati (Wabup) Karanganyar itu juga menyatakan target partainya memenangi Pilkada Karanganyar 2018. “[2017] Saya yakin menang semua. Di Pilkada Karanganyar 2017 kita targetkan menang,” tutur dia.
Eks Wakil Bupati (Wabup) Karanganyar itu juga menyatakan target partainya memenangi Pilkada Karanganyar 2018. “[2017] Saya yakin menang semua. Di Pilkada Karanganyar 2017 kita targetkan menang,” tutur dia.
Paryono menjelaskan pihaknya sudah memetakan kekuatan politik terkait Pilkada Serentak 2017. Selain menyiapkan bakal calon bupati terbaik, PDIP membuka diri terhadap kemungkinan berkoalisi dengan parpol lain.
“Kami membuka diri terhadap kemungkinan berkoalisi. Tapi tentu saja sesuai dengan koridor dan mekanisme partai. Kami sudah siapkan calon-calon bupati yang terbaik. Kami optimistis menang di tujuh daerah,” ujar dia.
Yang pasti, menurut dia, PDIP Karanganyar dengan 14 kursi DPRD dapat mengusung sendiri calon kepala daerah. Kendati demikian PDIP tetap menjalin komunikasi yang baik dengan parpol lain, dan membuka peluang koalisi.
Konsolidasi internal terus dilakukan untuk menyongsong setiap agenda politik daerah. “Perbedaan pendapat hal wajar. Tapi saat partai memutuskan, seluruh kader harus bergandengan tangan, merapatkan barisan,” imbuh dia.
Ditanya kesiapanya kembali maju dalam Pilkada Karanganyar, Paryono mengaku belum berpikir ke arah itu. “Saya pribadi belum berpikir sejauh itu. Belum tentu yang setiap hari keluar di koran, yang akan maju,” tambah dia.
Penentuan bakal calon kepala daerah mesti melalui mekanisme survei oleh lembaga independen. Survei untuk mengetahui sejauh mana elektabilitas, dan popularitas calon. “Banyak kader kami yang potensial,” terang dia.