Jogja
Minggu, 24 Juli 2016 - 11:20 WIB

HARI ANAK NASIONAL : RS Panti Rapih Berikan Pelayanan Khusus untuk Pasien Anak

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kegiatan mengedukasi anak untuk mencuci tangan dengan benar kepada pasien anak, yang menjadi salah satu rangkaian peringatan Hari Anak, bersamaan dengan agenda garden healing, di Rumah Sakit Panti Rapih, Sabtu (23/7/2016). (Uli Febriarni/JIBI/Harian Jogja)

Hari Anak Nasional diperingati oleh RS Panti Rapih dengan menggelar garden healing

Harianjogja.com, JOGJA– Setiap anak merupakan martabat pribadi yang perlu dihormati, penghormatan atas martabat tersebut juga perlu diterapkan saat merawat anak yang sedang sakit.

Advertisement

Sabtu (23/7/2016) pagi di sebuah sisi taman Rumah Sakit Panti Rapih (RS Panti Rapih) nampak keramaian yang berbeda dari biasanya. Sejumlah pasien menggunakan kursi roda dan ranjang khas mereka, berkumpul di taman tersebut.

Lagu yang bertema anak-anak berkumandang, saat itu lagu yang sedang dinyanyikan bertema cara menjaga kesehatan gigi dengan benar. Bukan hanya lagu khas anak, suasana taman seakan berubah seperti taman bermain anak, ada balon berwarna-warni dan pegawai yang mengenakan topi bergambar tokoh animasi dengan desain lucu dan begitu terlihat manis.

Advertisement

Lagu yang bertema anak-anak berkumandang, saat itu lagu yang sedang dinyanyikan bertema cara menjaga kesehatan gigi dengan benar. Bukan hanya lagu khas anak, suasana taman seakan berubah seperti taman bermain anak, ada balon berwarna-warni dan pegawai yang mengenakan topi bergambar tokoh animasi dengan desain lucu dan begitu terlihat manis.

Di sisi selatan taman nampak sejumlah anak sedang asiknya mewarnai gambar di atas meja kecil mereka. Yang pasti, senyuman dan wajah ceria memenuhi taman, bahkan di wajah para pasien sekalipun.

Ternyata pagi itu adalah jadwal pasien menjalani garden healing rutin, terapi stimulasi penyembuhan bagi pasien. Meski demikian suasana semarak tersebut muncul karena agenda itu bersamaan dengan peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2016.

Advertisement

Sehingga sejak awal, pelayanan kesehatan bagi mereka menempatkan mereka sebagai pribadi yang utuh, dan memiliki motto dasar bahwa setiap pasien adalah wujud kehadiran Allah bagi RS.

“Kami memberi yang terbaik, kami menghibur mereka, kami meyakini kekuatan kesembuhan ada di setiap diri pribadi, dasar adanya kegembiraan. Tenaga kesehatan menstimulasi kesembuhan dalam pribadi anak, sehingga anak bisa sembuh,” kata dia, ditemui di tengah pelayanan kepada pasien.

Sr.Yosefine menambahkan, pelayanan kesehatan bagi anak yang menghargai anak adalah dengan penanganan anak yang sakit dengan memegang prinsip atraumatic care, atau perawatan yang membuat anak tidak trauma. Hal itu ditunjukkan oleh perawat yang tidak mengenakan pakaian serba putih, melainkan rompi yang lucu.

Advertisement

Sebelum anak disuntik, maka anak juga diberikan perlakuan khusus agar mereka tidak terlalu merasakan sakit akibat suntikan. Penampilan kamar juga dibuat semenarik mungkin agar anak tidak merasa bahwa mereka ada di rumah sakit.

“Anak yang sudah menjelang masa penyembuhan kami ajak untuk mewarnai, menggambar, sejumlah perawat juga ada yang mengajarkan mereka, agar mereka tidak merasa terlalu lama meninggalkan sekolah. Ketika teman-teman dan guru mereka menjenguk, kami kumpulkan mereka dan menyupport pasien anak,” imbuhnya.

Keceriaan di taman RS tak berhenti pada warna-warni, sejumlah ‘badut Jawa’ juga ikut meramaikan dan menghibur pasien dewasa dan pasien anak yang berbaur di sana. Hanya yang berbeda, mereka tidak didandani dengan begitu ramai, agar pasien anak tidak ketakutan berada di dekatnya. Namun mereka tetap nampak layaknya Petruk, dan rekan-rekannya.

Advertisement

RS memiliki sejumlah harapan dengan adanya garden healing dan peringatan HAN 2016, yakni pasien bisa merasakan kesembuhan, dan bisa mensyukuri kesehatan dan kehadiran anak sebagai karunia luar biasa dari Tuhan Yang Maha Esa.

Melalui kegiatan itu, setiap pasien dan orang dewasa juga diingatkan bahwa mereka memiliki sifat anak-anak dalam dirinya. Maka dengan bersenang-senang dan melakukan segala sesuatu yang menumbuhkan kegembiraan, setiap orang bisa sehat.

“Kami juga ingin menjadikan relasi pasien dan Tuhannya menjadi lebih baik lagi, maka kami juga memberikan souvenir bagi mereka. Bagi pasien muslim kami berikan tasbih, pasien Katolik kami berikan rosario, sedangkan yang beragama Kristen kami berikan salib,” tuturnya.

Salah satu keluarga pasien yaitu Suhari menuturkan kegiatan itu cukup membuatnya bersyukur. Karena setidaknya, lewat kegiatan itu, keponakannya yang sudah empat hari dirawat di RS Panti Rapih akibat Demam Berdarah mendapat aktivitas baru.

“Jadi tidak bosan hanya di dalam kamar,” ungkap paman dari pasien Nastiti Dyas itu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif