News
Sabtu, 23 Juli 2016 - 09:10 WIB

SOLOPOS HARI INI : Dikira Penculik Anak, Warga Jatim Dihajar di Pasar Kliwon

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Halaman Depan Harian Umum Solopos edisi Sabtu, 23 Juli 2016

com, SOLO – Isu penculikan anak di Solo memakan korban. Seorang warga Jawa Timur (Jatim), AD, 35, babak belur dihajar massa di Kampung Losari, Semanggi, Pasar Kliwon, Solo, Kamis (21/7/2016) malam.

Kabar ini menjadi berita utama Harian Umum Solopos edisi hari ini, Sabtu (23/7/2016). Selain itu Solopos hari ini juga memberitakan uji coba sistem retribusi nontunai (e-retribusi) hingga eksekusi mati Freddy Budiman.

Advertisement

Inilah cuplikan berita utama Harian Umum Solopos edisi hari ini, Sabtu, 23 Juli 2016;

PENDAPATAN DAERAH: Solo Uji Coba E-Retribusi

Advertisement

PENDAPATAN DAERAH: Solo Uji Coba E-Retribusi

Pemerintah Kota (Pemkot) Solo bakal mengujicobakan sistem pembayaran retribusi nontunai (e-retribusi) dengan kartu pembayaran elektronik kepada pedagang Pasar Gede dan Pasar Notoharjo.

Semua pembayaran retribusi di Kota Bengawan secara bertahap dialihkan ke sistem pembayaran nontunai. Peralihan itu diharapkan bisa memupus potensi kebocoran pendapatan daerah.

Advertisement

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

KEAMANAN WARGA: Isu Penculikan Anak Merebak, Warga Jatim Dihajar Massa

Isu penculikan anak di Solo memakan korban. Seorang warga Jawa Timur (Jatim), AD, 35, babak belur dihajar massa di Kampung Losari, Semanggi, Pasar Kliwon, Solo, Kamis (21/7) malam.

Advertisement

Warga mengira AD adalah pelaku penculikan anak. Informasi dihimpun Espos, Jumat (22/7), AD berjalan pelan di jalan kampung wilayah Sangkrah, Pasar Kliwon, pukul 19.15 WIB.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

DARURAT NARKOBA: Eksekusi Mati Menghitung Hari

Advertisement

Mahkamah Agung (MA) menolak upaya hukum peninjauan kembali (PK) yang diajukan terpidana mati Freddy Budiman. Putusan itu ditindaklanjuti Kejaksaan Agung (Kejakgung) dengan menyiapkan eksekusi mati gelombang III.

”Alhamdulillah, bagus dong [PK ditolak]. Itu yang kami harapkan. Masyarakat sudah menunggu sekali,” kata Jaksa Agung Prasetyo menanggapi putusan MA di Kejakgung, Jakarta, Jumat (22/7).

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

KIPRAH ATLET DIFABEL: Bet Digigit, Bola Dilempar Pakai Kaki

Kisah inspiratif lahir dari sejumlah atlet tenis meja difabel dari berbagai negara. Mereka tidak menyerah dengan keadaan dan bisa melahirkan prestasi. Simak laporan wartawan Solopos, Tri Indriawati, di Harian Umum Solopos edisi hari ini.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif