SOLOPOS.COM - Ilustrasi antikorupsi (JIBI/Solopos/Antara/Dok.)
Korupsi Jogja yang melibatkan perbankan dan perusahaan diselidiki.
Harianjogja.com, JOGJA — Kejaksaan Tinggi DIY tengah mendalami adanya dugaan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas kredit di bank BPD DIY Cabang Pembantu Playen, Gunungkidul kepada CV.Larasati. Bahkan. Bahkan kini, kasus tersebut sudah dalam tahap penyidikan.
Asisten Inteligen Kejaksaan Tinggi DIY, Joko Purwanto menegaskan kasus korupsi biasanya tidak hanya dilakukan sendirian, melainkan ada sejumlah pihak yang terlibat.
Ia meyakini ada keterlibatan internal bank BPD DIY Cabang Playen, “Pasti ada orang dalam,” ujarnya.
Menurut Joko, CV Larasati bergerak di berbagai bidang usaha, salah satunya bengkel sepeda motor. Setelah mencairkan pinjaman di BPD DIY, angsuran CV.Larasati mandek. Nilai tanah yang diagunkan pun tidak bisa menutupi nilai pinjaman. Saat ini, pemilik CV.Larsati tersebut juga terkena kasus lain yang sedang ditangani Polda DIY. Namun Joko enggan menjelaskan lebih rinci karena kasus tersebut sudah ditangani Pidana Khusus.
Direktur Utama BPD DIY, Bambang Setiawan mengatakan saat pemberian kredit kepda CV Larasati dirinya belum menjabat sehingga tidak ikut memutuskan. Namun dari berkas yang ia pelajari saat kredit itu diproses 2013 lalu, nilai agunan lebih besar dari jumlah kredit yang diajukan.
Dalam kasus tersebut pihaknya juga sudah mengambil tindakan, “Terhadap pihak-pihak yang tidak sesuai dengan prosedur dan ketentuan telah diberikan sanksi,” kata Bambang.
Untuk menghindari kasus serupa, Bambang menyatakan BPD DIY saat ini telah melakukan penataan ulang prosedur kredit, termasuk kewenangan, penilaian agunan, dan penguatan kontrol internal.