Sport
Sabtu, 23 Juli 2016 - 16:56 WIB

FORMULA ONE 2016 : Rio Haryanto Terancam Tak Lanjut F1, Menpora Minta Maaf

Redaksi Solopos.com  /  Haryo Prabancono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Rio Haryanto (Reuters/Andrew Boyers)

Formula One 2016 mengabarkan Rio Haryanto yang tidak bisa lanjutkan kiprahnya.

Solopos.com, SURABAYA — Pembalap asal Indonesia, Rio Haryanto, terancam tak bisa melanjutkan aksinya di Formula One 2016 sampai musim berakhir.

Advertisement

Sebagaimana dikutip dari Detik, Sabtu (23/7/2016), Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi meminta maaf karena tidak bisa membantu pendanaan Rio Haryanto di Formula One 2016.

“Semua sudah kita lalui. Akhirnya pemerintah hari ini menyampaikan permohonan maaf belum bisa membantu lebih banyak lagi bagi Rio,” kata Menpora usai memberikan pembekalan dan pengukuhan kader Pemuda Anti Narkoba di Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Jumat (22/7/2016).

Advertisement

“Semua sudah kita lalui. Akhirnya pemerintah hari ini menyampaikan permohonan maaf belum bisa membantu lebih banyak lagi bagi Rio,” kata Menpora usai memberikan pembekalan dan pengukuhan kader Pemuda Anti Narkoba di Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Jumat (22/7/2016).

Imam menerangkan, pihaknya sudah berusaha sekuat mungkin menyakinkan banyak pihak, baik lembaga kementerian, BUMN dan pihak swasta agar tidak melewatkan kesempatan mendukung anak Indonesia menembus sejarah dan berkiprah di balapan Formula One 2016.

“Untuk menembus sejarah di Formula 1 itu tidak mudah. Tetapi pasti semua punya perhitungan, punya kalkulasi apakah mereka bisa membantu atau tidak. Baru pihak Pertamina yang memberikan bantuan,” terangnya.

Advertisement

“Kita tidak pernah mengatakan lepas tangan. Saya kira teman-teman tahu bagaimana usaha kami. Kalau bicara anggaran itu harus bisa dipertanggungjawabkan, betul-betul bisa memberikan keseimbangan,” ujarnya.

Nahrawi juga tidak bisa memastikan, apakah karier Rio Haryanto di ajang Formula One 2016 akan terhenti. “Saya tidak mengatakan terakhir, karena yang bisa memastikan Rio bertanding lagi untuk racing adalah pihak Manor,” tandasnya.

Rio berstatus pay driver di Manor. Pembalap asal Solo itu bisa mengikuti satu musim setelah mencapai kesepakatan untuk membayar satu kursi balap sebesar 15 juta euro atau Rp250 miliar.

Advertisement

Namun, itu tidak bersifat kaku. Karena pada akhirnya Manor memberi kelonggaran kepada pihak Rio terkait pembayaran yang bisa dibagi menjadi dua termin. Satu termin balapan terdiri dari setengah musim dengan bayaran 7,5 juta euro atau Rp125 juta, begitu juga untuk setengah musim berikutnya.

Saat ini Rio baru membayarkan satu kursi balap kepada Manor sebesar 8 juta euro atau Rp134 miliar. dengan rincian 5 juta euro dari Pertamina selaku sponsor Rio, sementara 3 juta euro dari pihak Kiky Sport.

Seperti dikutip dari Liputan6.com, Sabtu, menurut kabar yang beredar, bila tak mampu melunasinya hingga putaran pertama musim ini, Rio harus meninggalkan kokpit MRT05 yang sudah ia tempati selama sejak Maret 2016. Tentu saja, kenyataan itu akan menjadi berita yang menyedihkan bagi pendukung Rio yang tergabung dalam Sahabat Rio.

Advertisement

Sejatinya, berbagai pihak sudah mencoba melakukan berbagai upaya untuk membantu Rio. Program SMS donasi pun sudah dilakukan Kemenpora dan Kemenkominfo. Sayang, dana yang terkumpul sangat jauh dari ekspektasi.

Rio sendiri juga masih tak yakin apakah ia masih muncul di lintasan pada GP Jerman nanti. “Saya pikir begitu. Kita akan melihatnya. Bila Anda melihat saya di Hockhenheim, saya pikir saya akan melanjutkannya hingga akhir musim,” tutur Rio seperti dilansir Crash.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif