Jogja
Jumat, 22 Juli 2016 - 21:20 WIB

MASA ORIENTASI SISWA : PLS Selesai, Ini Hasil Temuan Satgas Pengawas

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kegiatan halal bihalal di hari pertama masuk sekolah di SMAN 3 Jogja, Senin Senin (18/7/206). (Uli Febriarni/JIBI/Harian Jogja)

Masa orientasi siswa baru di Kulonprogo sudah selesai, Satgas melaporkan hasil pengawasannya

Harianjogja.com, KULONPROGO-Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Kulonprogo tidak menerima satupun laporan maupun pengaduan terkait dugaan pelanggaran selama kegiatan pengenalan lingkungan sekolah (PLS) yang diselenggarakan pada Senin (18/7/2016) hingga Rabu (20/7/2016) kemarin.

Advertisement

Tim pengawas yang terjun langsung ke lapangan juga tidak menemukan adanya praktek pelonco terhadap para peserta didik baru.

Kepala Dindik Kulonprogo, Sumarsana mengatakan, laporan terkait pelanggaran PLS tercatat masih nihil hingga Kamis malam. Belum ada pengawas yang melaporkan jika kegiatan PLS telah melenceng dari Permendikbud No.18/2016.

Begitu pula dengan penerimaan keluhan atau pengaduan langsung dari orang tua/wali maupun masyarakat umum. “Terpantau lancar, termasuk sekolah swasta,” ungkap Sumarsana, Kamis (21/7/2016).

Advertisement

Berdasarkan laporan dari tim pengawas, Sumarsana mendapatkan gambaran mengenai bentuk kegiatan PLS yang dilaksanakan sekolah. Menurut dia, tidak ada kegiatan yang dinilai menguras energi fisik, seperti latihan baris-berbaris atau agenda yang berlangsung hingga melebihi jam sekolah pada hari biasa.

Penugasan yang berlebihan dan tidak edukatif pun tidak ada. Sekolah umumnya menyampaikan materi yang berkaitan dengan kurikulum, memperkenalkan program ekstrakurikuler, hingga penyuluhan tentang tertib berlalu-lintas dan kesehatan reproduksi.

Panitia pelaksana PLS adalah kepala sekolah dan guru, bukan lagi dari kalangan siswa atau kakak kelas seperti saat kegiatan masih disebut masa orientasi siswa (MOS).

Advertisement

Hal tersebut memang diharapkan bisa mencegah kemungkinan adanya tidak perpeloncoan. Sejauh ini Sumarsana mengaku lega karena belum ada sekolah yang perlu diberi sanksi tegas karena kedapatan tidak mematuhi aturan seputar penyelenggaraan PLS dari pemerintah pusat.

“Ini harus diteruskan agar kualitas pembelajaran di Kulonprogo menjadi lebih baik karena sejak awal anak-anak merasa senang masuk ke sekolah,” kata Sumarsana.

Sementara itu, Kepala SMK Negeri 1 Temon, Bejo Wiyono menyatakan pelaksanaan PLS berjalan lancar. Semua kegiatan yang dilakukan dikatakan sudah sesuai dengan petunjuk teknis (juknis) dari pemerintah.

Dia juga tidak menerima keluhan dan laporan dari peserta didik baru maupun orang tua/wali, khususnya terkait aksi perpeloncoan. “Hari ini anak-anak sudah mengikuti pembelajaran biasa dengan kondusif,” ujar Bejo.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif