Jogja
Jumat, 22 Juli 2016 - 17:55 WIB

KEGIATAN SISWA : Latihan Tonti Siswa Baru Harus diampu Guru

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi

Kegiatan siswa berupa latihan peleton inti harus diampu guru, bukan

Harianjogja.com, BANTUL– Bukan hanya kegiatan Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS) yang diharuskan guru sebagai panitia, dalam kegiatan ekstrakurikuler baris berbaris atau pleton inti (tonti) juga harus diampu oleh para guru.

Advertisement

Namun demikian, pelibatan kakak kelas yang tergabung dalam Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dalam kegiatan ini dilarang. Dalam kegiatan tonti ini OSIS boleh membantu namun tidak menjadi panitia inti.

Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Nonformal (Dinmenof) Kabupaten Bantul Masharun Ghozalie, mengatakan pihaknya telah menyampaikan kepada seluruh kepala sekolah dan wakil kepala sekolah se- Bantul terkiat pemberitahuan kegiatan tonti di luar PLS ini.

“Sebagai panitia ya kepala sekolah dan guru, untuk osis jangan dimasukkan dalam panitia hanya bertugas membantu saja,” kata Masharun, Kamis (21/7/2016).

Advertisement

Seperti dalam kegiatan PLS, kegiatan ekstra tonti ini harus diampu oleh para guru yakni sebagai langkah untuk mencegah tindakan yang mengarah pada perploncoan dan kekerasan fisik oleh kakak kelas.

Hal ini juga sudah dijelaskan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 18 tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi siswa baru, dijelaskan juga bahwa yang harusbanyak berperan adalah guru.

Masharun menambahkan, menganut dalam peraturan tersebut, kata dia, sebagai kakak kelas atau OSIS berarti hanya melakukan hal-hal yang sifatnya membantu panitia.

Advertisement

OSIS dalam hal ini tidak boleh sampai memberi perintah atau menyuruh-nyuruh siswa baru ataupun melaksanakan sendiri kegiatan tonti.

Kemudian untuk pengawasan, pihak Dikmenof juga meminta kepada pihak sekolah untuk memberikan jadwal pelaksanaan kegiatan tonti. Agar pelaksanaannya dapat secara jelas dilaksanakan pada jam-jam kapan saja, hal tersebut juga untuk mengantisipasi kegiatan ekstra yang dilaksanakan terlalu berlebihan.

“Kami sudah membuat jadwal untuk pengawasan kegiatan tonti di sekolah, karena jadwal pelaksanaannya tidak semua sekolah serentak,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif