Jogja
Kamis, 21 Juli 2016 - 11:55 WIB

KESENIAN TRADISIONAL SLEMAN : Banyak Jathilan yang Tinggalkan Pakem Seni

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kelompok Seni Jathilan Sekar Jati asal Kecamatan Ngalik saat tampil dalam Festival Jathilan Sleman 2016 di Lapangan Denggung, Kamis (14/7/2016). (Abdul Hamid Razak/JIBI/Harian Jogja)

Kesenian tradisional Sleman akan ditertibkan

Harianjogja.com, SLEMAN– Banyaknya kelompok kesenian jathilan di wilayah Sleman, dinilai positif oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sleman. Agar ruh kesenian tradisional tersebut tidak hilang, Disbudpar akan melakukan ‘penertiban’ kelompok kesenian tersebut.

Advertisement

Kepala Bidang Kesenian, Disbudpar Sleman, Edy Winarya menjelaskan, penertiban tersebut dilakukan agar kelompok seni tersebut tetap bertumpu pada ruh tradisi dan pakem-pakem penting di dalamnya. Dia menilai, selama ini ada beberapa pelaku kesenian jathilan yang terbilang mulai melupakan pakem kesenian tersebut dan tidak mengindahkan estetika.

Pihaknya menilai, banyak pelaku seni jathilan yang juga tidak memerhatikan tata cara mengenakan kostum yang benar. “Saat tampil dalam kegiatan non formal, ada beberapa penabuh gamelan yang mengenakan celana jeans, berkaus, atau memakai baju lengan buntung. Ini kesannnya sembarangan,” kata Edy, Rabu (20/7/2016).

Pihaknya tidak membatasi setiap grup kesenian untuk berkreasi sesuai ide yang dimiliki. Hanya saja, kata Edy, pengembangan dan kreasi kesenian tradisional tersebut diharapkan tetap memegang pakem yang ada. Karena itulah, pihaknya akan melakukan ‘penertiban’ dengan memberikan pemahaman terkait tata cara pentas bagi grup kesenian di Sleman. Rencananya, kebijakan tersebut akan dibiayani dari Dana Keistimewaan DIY.

Advertisement

“Besaran dananya belum kami tentukan. Kami akan melibatkan pakar dalam sosialisasi tersebut. Langkah ini bukan berarti membatasi kreasi setiap grup untuk mengembangkan diri namun hal itu harusnya tetap berpegang pada tradisi,” tambahnya.

Data terakhir Disbudpar Sleman menyebutkan, terdapat sekitar 1.300 kelompok seni di masyarakat. Dari jumlah tersebut, 350 kelompok merupakan kesenian jathilan yang muncul di 17 kecamatan. Di antara kelompok seni tersebut, masih ada beberapa kelompok yang tampil secara tradisional dan sebagian besar dilengkapi dengan kreasi baru.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif