Jateng
Kamis, 21 Juli 2016 - 18:50 WIB

KECELAKAAN SEMARANG : Pengelola Trans Semarang Emoh Salahkan Sopir

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - BRT Trans Semarang H 1738 FG menabrak pangkalan ojek. (Detik.com/Angling Adhitya Purbaya)

Kecelakaan Semarang dialami bus rapid transit (BRT) yang terguling setelah menabrak pangkalan ojek di simpang tiga Kagok, Papandayan.

Semarangpos.com, SEMARANG — Teka-teka terkait kecelakaan lalu lintas yang menimpa bus rapid transit (BRT) Trans Semarang di simpang tiga Kagok, Papandayan, Kota Semarang, Minggu (17/7/2016), hingga kini masih menjadi tanda tanya. Banyak yang menganggap kecelakaan itu akibat kelalaian sang sopir, Toni Sunarwanto, menyusul belum ditemukannya kerusakan pada fasilitas maupun mesin bus koridor II jurusan Terboyo-Sisemut itu.

Advertisement

Meski demikian, Kepala BLU UPTD Terminal Mangkan Kota Semarang selaku pengelola BRT Trans Semarang, Joko Umboro Jati, enggan menyalahkan sang sopir yang busnya menggilas pangkalan ojek itu. Joko bahkan menilai Toni sudah berbuat benar sehingga tidak menimbulkan korban jiwa dalam insiden itu.

“Kami tidak mau mengambinghitamkan si sopir. Saya rasa sopir sudah berbuat benar dengan mengarahkan bus ke jalur lambat. Jadi meski terguling, tidak ada korban jiwa. Penumpang cuma mengalami luka-luka sebanyak 24 orang,” ujar Joko dalam jumpa pers di Gedung Juang ‘45 Lantai VII, Jl. Pemuda, Kota Semarang, Kamis (21/7/2016).

Menurut Joko, berdasarkan analisisnya, bus yang kendarai Toni saat itu juga tidak berjalan kencang. Selain itu, jalur yang dilaluinya juga menurun landai. Karena itulah, jika rem tidak blong, Toni diyakini sudah mampu mengendalikan bus yang dikendarai itu. Meski demikian, berdasarkan pemeriksaan sementara diketahui rem tidak dalam keadaan blong.

Advertisement

“Dari uji layak jalan, bus itu juga masih dalam masa aktif. Bus melakukan uji layak jalan pada Juni 2016 dan baru berakhir 16 November 2016. Memang strikernya yang kedaluwarsa, sehingga banyak media massa-media massa yang mmberitakan bus itu sudah tidak layak jalan,” imbuh Joko.

Pernyataan Joko ini berlawanan dengan apa yang sebelumnya diungkapkan Kepala Dishubkominfo Kota Semarang, Agus Harmunanto, saat dihubungi Semarangpos.com, Selasa (19/7/2016). Saat itu, Agus mengaku penyebab kecelakaan murni karena kesalahan sang sopir. “Tidak diketemukan kerusakan pada bus itu. Remnya tidak blong. Olinya [rem] juga masih terisi. Kesimpulan sementara, ini lebih disebabkan human error,” terang Agus.

Terkait penyebab kecelakaan ini, Joko pun menyerahkan penyelidikan sepenuhnya kepada Polrestabes Semarang. Saat ini, Satlantas Polrestabes Semarang tengah melakukan penyelidikan, baik mengecek mesin maupun menanyai para saksi.

Advertisement

BRT Trans Semarang koridor II jurusan Terboyo-Sisemut berpelat nomor H 1738 FG mengalami kecelakaan di simpang tiga Kagok, Papandayan, Kota Semarang. Bus ini menabrak beberapa sepeda motor di pangkalan ojek Papandayan sebelum akhirnya terguling dan menyebabkan 24 orang terluka.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif