Jogja
Kamis, 21 Juli 2016 - 12:40 WIB

JALUR ALTERNATIF BANTUL : Rambu-Rambu Perlu Ditambah

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah seorang pengendara motor lewat jalur alternatif penguhubung Kecamatan Semin-Ngawen. Akibat kerusakan yang parah, warga harus berhati-hati. Foto diambil beberapa waktu lalu. (JIBI/Harian Jogja/David Kurniawan)

Dishub Bantul akan mengusulkan bantuan rambu-rambu lalu lintas ke Pemda DIY.

Harianjogja.com, BANTUL- Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bantul, akan mengusulkan penambahan rambu-rambu lalu lintas di sejumlah jalur alternatif yang ada di Bantul terutama untuk jalur-jalur perbatasan dan daerah pinggiran.

Advertisement

Kepala Dishub Kabupaten Bantul Suwito mengatakan, dari evaluasi terkait penyelenggaraan angkutan Lebaran tahun ini, teryata didapati masih banyak jalan yang minim rambu-rambu dan penerangan jalan.

“Hampir di semua jalur alternative rambu-rambu lalu lintas sangat minim, juga untuk penerangan jalan seperti lampu jalan,” ujarnya, Rabu (20/7).

Dengan demikian, pihak Dishub Bantul akan mengusulkan bantuan rambu-rambu lalu lintas ke Pemda DIY melalui Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo), pasalnya sejumlah jalur alternatif di Bantul kewenangannya ada di provinsi.

Advertisement

Dikatakannya, beberapa jalur alternatif yang sangat minim rambu lalu lintas di antaranya di Jalan Imoigi Timur, Jalan tembusan simpang Wiyoro, kemudian jalur tembusan antara jalan Wonosari sampai Pleret.

“Dulu ada rambu pendahulu penunjuk jalan (RPPJ), dan rambu penerangan jalan namun sebagian ada rusak dan hilang. Nanti akan segera kami usulkan tahun ini (2016), kebetulan dalam waktu dekat juga masih ada pembahasan perencanaan anggaran tahun 2017,” katanya.

Suwito menambahkan, untuk usulan berbagai macam-macam rambu lalu lintas di jalur alternatif sangat perlu dipertimbangan sebab selama libur Lebaran tahun ini kendaraan yang masuk Bantul sangat ramai. Bahkan dari tahun ke tahun kendaraan pribadi semakin bertambah.

Advertisement

“Sebelumnya kami sudah mengusulkan pada perencanaa tahun lalu, namun belum terealisasi dan akan kami usulkan lagi. Harapannya agar segera terpenuhim,” ujarnya.

Kemudian selain jalur alternatif, penambahan rambu-rambu lalu lintas juga akan ditambahkan di jalan yang menjadi jalur menuju objek wisata alternatif seperti di wilayah Dlingo dan Imogiri, karena melihat kondisi jalan yang berkelok-kelok dan naik turun. “Bahkan kami prioritaskan karena bukan hanya saat Lebaran, saat hari biasa dan libur tahun baru lokasi wisata di sana sudah banyak dikunjungi wisatawan,” kata Wito.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif