SOLOPOS.COM - Polisi membawa kantong jenazah ke ruang jenazah di RS Bhayangkara Palu, di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (19/7/2016). Dua jenazah diduga anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yakni Santoso dan Mukhtar, Senin (18/7/2016), akan diidentifikasi DNA-nya. (JIBI/Solopos/Antara/Zainuddin MN)
Santoso tewas dalam baku tembak di Pegunungan Tambarana, Poso Pesisir Utara, Senin (18/7/2016) sore. Anak Santoso telah dipanggil untuk tes DNA.
Solopos.com,JAKARTA — Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Pol. Boy Rafli Amar, mengungkapkan pihak Polri telah melakukan uji DNA terhadap jenazah terduga teroris Santoso.
“Tadi malam sampel DNA dari putrinya [Santoso] sudah diambil, jadi sudah dipegang tim identifikasi kami. Jadi, butuh tiga hari ke depan untuk memastikan hasil dari pada uji laboratoris DNA ini,” ujar Boy di Gedung Humas Mabes Polri, Rabu (20/7/2016).
Boy mengungukapkan uji DNA merupakan proses terakhir untuk mengidentifikasi jenazah yang diduga adalah Santoso. Sebelumnya, tim Disaster Victim Identification (DVI) telah melakukan pengenalan fisik terhadap jenazah tersebut oleh para tahanan yang terlibat dalam kelompok Santoso.
“Pengenalan secara fisik oleh para tahanan yang terlibat dalam konteks [mengenali] Santoso, kemudian ciri khas tahi lalat di sebelah tengah alis kiri dan kanan, kemudian di bawah bibir juga ada, luka tembak di paha 2007, kemudian juga identifikasi sidik jari. Kebetulan yang bersangkutan pernah menjadi tahanan Polri pada 2004 dan pernah diambil sidik jari, itu cocok,” terang Kadiv Humas Polri tersebut.
Sehubungan dengan lokasi dimakamkannya jenazah tersebut, Boy menuturkan pihak Polri akan berbicara dengan putri dan istri Santoso.
“Nanti akan dibicarakan dengan keluarga apakah akan dimakamkan dikampung halaman, apakah ditempatkan di tempat lain, itu dibicarakan dengan keluarga nanti,” pungkasnya.