Jogja
Rabu, 20 Juli 2016 - 07:20 WIB

MASA ORIENTASI SISWA : Siswa Diminta Pecahkan Rumus Matematika Hingga Larut Malam

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - rumus matematika ilustrasi

Masa Orientasi Siswa, pelanggaran sejumlah sekolah dilaporkan.

Harianjogja.com, JOGJA — Kegiatan Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS) di sebuah SMA Negeri di Kota Jogja dilaporkan lantaran siswa baru mendapatkan tugas yang dinilai memberatkan.

Advertisement

Anggota Forum Pemantau Independen Pakta Integritas Kota Jogja Baharuddin Kamba menuturkan, pada hari pertama PLS, sesungguhnya ada laporan dari salah satu wali murid sebuah SMA Negeri di Kota Jogja yang memberikan tugas kepada anak mereka, dan tugas ini dirasa memberatkan.

“Ada rumus matematika yang dinilai berat dan rumit untuk dipecahkan. Anak dari pelapor sampai harus pulang larut malam, karena memecahkan rumus itu butuh waktu, sedangkan rumah anak itu ada di Bantul,” kata dia.

Sebelumnya, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta (Disdikpora DIY) menerima sejumlah laporan mengenai pelanggaran dalam pelaksanaan PLS dari beberapa sekolah. Di antaranya Madrasah Tsanawiyah Negeri, sebuah sekolah di Sleman dan Gunungkidul.

Advertisement

Kepala Disdikpora DIY Kadarmanta Baskara Aji dijumpai pada Selasa (19/7/2016) menyampaikan  sosialisasi mengenai aturan baku penyelenggaraan PLS ini sepertinya masih belum optimal. Namun dia cukup mengapresiasi sekolah yang pada pelaksanaan PLS, tetap bisa memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir dan berkarya secara kreatif sesuai potensi yang dimiliki siswa.

Hanya memang pada prinsipnya, selama PLS, anak tidak boleh diberikan tugas yang membebani mereka, apalagi sampai berlebihan. Kalaupun ada tugas yang diberikan, bukan bermaksud untuk alat memberikan hukuman bila tidak dikerjakan, tetapi sebagai cara menggali potensi dan kreativitas siswa. Selain itu ia menekankan, pada pelaksanaan PLS sejak hari pertama hingga hari ketiga, sekolah tidak diperkenankan untuk memberikan materi kepada siswa, dan menyampaikan soal iuran kepada wali murid terlebih dahulu.

“Lebih baik mengoptimalkan pengenalan sekolah,” ungkapnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif