SOLOPOS.COM - Aktivitas proyek pembangunan salah satu pulau kawasan reklamasi Teluk Jakarta di Pantai Utara Jakarta, Selasa (5/4/2016). Pemprov DKI Jakarta menyatakan sebanyak delapan dari 17 pulau yang akan dibangun melalui proyek reklamasi Teluk Jakarta telah memiliki izin pelaksanaan. (JIBI/Solopos/Antara/Wahyu Putro A)
Tanggul laut raksasa atau giant sea wall akan dibangun di Jakarta. Ratu Belanda pun serius menyatakan keinginan menggarap proyek ini.
Solopos.com, JAKARTA — Pemerintah Belanda semakin serius menggarap proyek tanggul laut raksasa atau giant sea wall DKI Jakarta. Hal itu ditunjukkan dengan rencana kedatangan Ratu Maxima ke Indonesia pada November 2016 mendatang.
Hal itu disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) seusai melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Belanda Mark Rutthe di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi Asia Eropa (Asem) di Ulan Bator, Mongolia, akhir pekan lalu.
“Perdana menterinya bilang Ratu Belanda mau ke Indonesia dan membawa banyak pengusaha pada November 2016. Dia berkomitmen berbicara soal Greater Jakarta,” ujar Kalla, Sabtu(16/7/2016).
Terkait waktu dan lokasi pertemuan serta topik pembahasan dalam pertemuan November nanti, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi akan menindaklanjutinya bersama Menteri Luar Negeri Belanda. “Dia [Perdana Menteri Belanda] bicara, kalau soal konektivitas yang paling awal juga Belanda, cuma tadi dia bilang juga ‘kita juga pernah jajah Indonesia’,” ujar Kalla menirukan gurauan Perdana Menteri Rutthe.
Melalui program National Capital Integrated Coastal Development (NCICD), era kepemimpinan Gubernur Fauzi Bowo mengusulkan dibangunnya giant sea wall. Sebuah tanggul laut raksasa untuk mengantisipasi risiko penurunan permukaan tanah ibu kota akibat eksploitasi air tanah yang berlebihan.