News
Selasa, 19 Juli 2016 - 15:38 WIB

Santoso Tewas, Ini Daftar Anggota Mujahidin Indonesia Timur yang Ditangkap/Tertembak

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas kepolisian menunjukkan foto 10 orang anggota kelompok Santoso yang tertembak oleh Satgas Operasi Tinombala 2016 di Mapolda Sulawesi Tengah, Palu, Kamis (30/6/2016). Sejak dilancarkannya Operasi Tinombala di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah Januari 2016 lalu, satu demi satu anggota kelompok Santoso berkurang karena menyerahkan diri, tertangkap hidup-hidup, hingga tertembak mati. (JIBI/Solopos/Antara/Basri Marzuki).

Santoso tewas dan menambah daftar anggota Mujahidin Indonesia Timur yang ditangkap/tertembak di Poso.

Solopos.com, POSO — Identifikasi jenazah Santoso memang belum selesai. Namun, berdasarkan identifikasi bagian luar tubuh kedua jenazah yang tertembak di Pegunungan Tambarana, Poso Pesisir Utara, keduanya dipastikan Santoso, pimpinan Kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT); dan anggotanya, Muchtar. Keduanya melengkapi DPO yang berhasil ditangkap aparat atau tewas saat baku tembak.

Advertisement

Jenazah Santoso dievakuasi menggunakan helikopter dari Pegunungan Biru di Tambarana, Poso Pesisir Utara, Poso, ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara di Palu, Sulawesi Tengah. Dari gambar, jenazah pria itu berambut panjang, berjenggot, dengan tahi lalat di dahi, dan berada di kantung jenazah berwarna oranye. Tak ada bekas luka di kepala.

Ciri fisik jenazah itu memang mirip dengan Santoso alias Abu Wardah yang selama ini dicari. Sedangkan Basri, salah satu pucuk pimpinan setelah Santoso, dipastikan berhasil kabur bersama istrinya dan istri Santoso.

Kepastian identitas dua jenazah itu disampaikan Wakapolda Sulawesi Tengah, Kombes Pol Leo Bona Lubis, di Palu. “Berdasarkan luka tembaknya, dapat kita pastikan bahwa jenazah itu adalah DPO yang selama ini kita cari, yaitu Santoso. Sedangkan jenazah lainnya adalah Muchtar. Tapi ini baru berdasarkan identifikasi luar,” kata dia seperti ditayangkan Metro TV, Selasa (19/7/21016).

Advertisement

Sebelum baku tembak terakhir, sedikitnya ada 10 DPO yang telah berhasil ditangkap atau tewas dalam baku tembak. Mereka adalah Germanto alias Rudi atau Husain, Agus Suryanto Farhan alias Ayun, Udin Malino alias Rambo, Ponda alias Dodo, Batuhsan Magalazi alias Faruq, Sadik Torulmaz alias Abdul Aziz, Thuram Ismali alias Joko, Nuretin Gundogdu alias Abdul Malik (keempatnya dari Uighur), Ahmad Madura, dan Anto alias Tiger atau Yuda.

“Jadi sekali lagi jenazah ini sampai dengan sekarang belum dapat dikatakan itu 100 persen adalah Santoso,” kata Kepala divisi Humas Mabes Polri, Irjen Pol. Boy Rafli Amar, Selasa (19/7/2016).

Boy mengatakan Polri akan terus melakukan upaya konfensional dengan mempelajari secara kasat mata ciri-ciri pelaku termasuk juga dengan mencocokkan foto yang dimiliki pihak Polri. “Ini masih belum akurat, kami masih memerlukan kerjasama tim DVI untuk identifikasi wajak dan tes DNA,” tutur Boy.

Advertisement

Polri tetap melanjutkan operasi terhadap jaringan teroris. “Operasi terhadap jaringan teroris adalah program salah satu Polri jadi harus dilakukan selesai dan tuntas terutama adalah mengantisipasi tumbuh kembangnya teorisme di kawasan Poso,” pungkasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif