SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi JIBI/Harian Jogja/Antara
Karena generasi sekarang menghadapi realitas hidup yang jauh lebih kompleks.
Harianjogja.com, SLEMAN-Sekolah Menengah Pertama-Sekolah Menengah Atas Internasional Budi Mulia Dua (SMP-SMA Internasional BMD) menerapkan pendidikan yang mengikuti kebutuhan zaman dan membangun sinergi antara sekolah dan keluarga.
Ketua Yayasan BMD Ahmad Hanafi Rais mengatakan, generasi remaja saat ini bukan lagi generasi yang sama dengan dahulu kala, dalam bahasa modern, mereka disebut sebagai generasi milenial atau generasi Z, yang menghadapi beragam tuntutan zaman. Mereka adalah generasi yang membutuhkan pendampingan yang tepat.
Karena generasi sekarang menghadapi realitas hidup yang jauh lebih kompleks, di luar kapasitas mereka seperti terorisme, gempuran internet hingga ketidakpastian ekonomi.
“Mereka memerlukan pola baru, mereka membutuhkan arahan yang tepat untuk menangani hal tersebut untuk dapat menjawab tantangan zaman,” kata dia, Minggu (17/7/2016).
Konsep penting yang diyakini oleh BMD adalah setiap anak memiliki keunikan masing-masing, sehingga potensi anak tidak harus diseragamkan, namun kekurangan mereka jangan sampai hanya didiamkan begitu saja. Konsep ini tentunya membutuhkan cara pandang yang berbeda dari pandangan umumnya, agar terbuka lebih banyak ruang bagi anak untuk menunjukkan prestasi mereka.
“Ada empat nilai yang kami tanamkan kepada mereka, yaitu respek, responsibility (bertanggungjawab), kejujuran, dan kebersihan. Sehingga cara berpikir, berperilaku siswa tidak lepas dari empat hal ini,” imbuh dia.
Hanafi menambahkan, BMD ingin sekolah dan keluarga menjadi partner dalam mendidik anak, orang tua perlu mendampingin anak mereka, karena keluarga merupakan unit sosial yang paling penting untuk mengisi format dalam pendidikan.