Jogja
Selasa, 19 Juli 2016 - 02:20 WIB

HARI PERTAMA SEKOLAH : Siswa Gunakan Aksesoris Tak Wajar di Jogja, Adakah?

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kegiatan halal bihalal di hari pertama masuk sekolah di SMAN 3 Jogja, Senin Senin (18/7/206). (Uli Febriarni/JIBI/Harian Jogja)

Hari Pertama Sekolah Tak Lagi Diwarnai Aksesoris Tak Wajar

Harianjogja.com, JOGJA — Dari pantauan Harianjogja.com, pada hari pertama sekolah (18/7/2016) di Kota Jogja tak lagi ditemui siswa yang menggunakan aksesoris tak wajar, misalnya tas plastik, kaos kaki berwarna-warni hingga atribut yang bentuknya rumit.

Advertisement

Di SMA N 3 Jogja, hari pertama sekolah diisi dengan saling berjabat tangan yang dilakukan guru dan siswa, sebagai agenda syawalan. Nampak keakraban antara siswa yang lama dengan baru, mereka saling membaur satu sama lain. Seragam yang dikenakan bagi para siswa baru di SMA N 3 putih abu-abu, tidak ada atribut yang aneh-aneh sesuai dengan Permendikbud No.18/2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah misalnya tas karung, tas belanjaan plastik dan sejenisnya, kaos kaki berwarna-warni, dan atribut lain yang tidak relevan dengan aktivitas pembelajaran.

Selama pelaksanaan Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS), Forpi Kota Jogja siap menerima aduan dari warga ataupun para siswa baru baik yang melihat maupun mengalami terjadinya pelanggaran terhadap pelaksanaan PLS. Selain itu juga siap menerima aduan jika ditemukan ada pungutan-pungutan liar di sekolah. Aduan dapat disampaikan sekretariat Forpi Kota Jogja, Komplek Balai Kota, Jalan Kenari 56, Timoho, Kota Jogja, email forpijogja@yahoo.con atau bagian pengaduan di 081392678900

Sementara itu, Kepala SMA N 3 Jogja Dwi Rini Wulandari menuturkan, agenda berikutnya pada PLS adalah setiap anak mengikuti materi yang diberikan oleh guru dan kepala sekolah. Materi tersebut berkenaan dengan kurikulum, kegiatan siswa, dan lain-lain. Tujuan kegiatan ini adalah agar siswa baru yang berjumlah 224 orang bisa mengenal satu sama lain dan mengetahui program serta visi misi, aktivitas sekolah.

Advertisement

“Materi itu kami berikan agar siswa menjadi lebih siap dan mengetahui apa saja yang perlu mereka persiapkan sebagai siswa di SMA,” kata dia.

Secara terpisah, di SMA N 10 Jogja, kegiatan PLS juga tidak diwarnai dengan keharusan membawa peralatan atau benda yang tidak sesuai dengan kegiatan pembelajaran. Seperti halnya di SMA N 3 Jogja, mereka mengenakan nametag berisikan nama dan kelas sementara mereka. Mereka juga mengikuti sejumlah materi misalnya mengenai kesadaran hukum, mencegah kekerasan di sekolah, tata tertib sekolah, visi misi, hingga materi kewirausahaan.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif