Jogja
Selasa, 19 Juli 2016 - 13:55 WIB

HARI PERTAMA SEKOLAH : 80% Siswa Baru di Sleman Diantar Orang Tua

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Orang tua siswa menunggui anaknya di depan ruang kelas di SDN Nogopuro Depok Sleman, Senin (18/7/206). (Sunartono/JIBI/Harian Jogja)

Hari pertama sekolah di Sleman, sebanyak 80% siswa baru berangkat diantar orang tua

Harianjogja.com, SLEMAN– Antusiasme orangtua mengantar anaknya di hari pertama masuk sekolah cukup tinggi. Tingkat kehadiran orangtua ke sekolah diperkiran mencapai 80%.

Advertisement

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Sleman Arif Haryono menjelaskan, dari pantauan yang dilakukan pada awal tahun ajaran 2016/2017, Senin (18/7/2016), tingkat kehadiran orangtua siswa mengantarkan anaknya cukup tinggi.

Prosentase kehadiran orangtua bahkan diklaim mencapai 80%. Selain himbauan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), tingginya antusiasme itu menunjukkan respon para orangtua atas dunia pendidikan sangat bagus.

“Ini menunjukkan, orangtua sangat responsif dan peduli terhadap pendidikan anak-anak mereka. Mereka peduli dan mau ikut terlibat. Ini modal bagus agar komunikasi antara orangtua dengan sekolah bisa terbangun dengan baik,” jelas Arif ditemui di kantornya, kemarin.

Advertisement

Masing-masing sekolah menyambut kedatangan para orangtua siswa baru itu dengan kegiatan yang berbeda-beda. Di SMAN 1 Sleman, misalnya, para orangtua dikumpulkan di ruang aula.

Mereka mendapatkan penjelasan terkait tata tertib yang diterapkan di sekolah tersebut. Tidak hanya itu, para orangtua juga mendapatkan penjelaskan terkiat kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah.

Tidak hanya di SMAN 1 Sleman yang tingkat kehadiran orangtua siswa tinggi. Termasuk di SMKN 1 Seyegan dan SMAN 1 Seyegan. Para orangtua yang hadir bahkan diperkenankan menyaksikan secara langsung kegiatan siswa baru pada hari pertama masuk sekolah. Kondisi yang sama juga hampir terjadi di semua sekolah berbagai jenjang.

Advertisement

Dengan adanya koordinasi langsung antara masyarakat dan guru, harap Arif, para orangtua diharapkan ikut terlibat dan mendukung pendidikan. Mereka, lanjut Arif, juga perlu didorong untuk bersama-sama mengawasi pendidikan anak-anaknya di sekolah.

“Kegiatan apa yang dilakukan anak-anaknya juga bisa dipantau. Jadi antara sekolah dengan orangtua tidak putus komunikasinya. Kami juga belum mendapat laporan adanya aksi perpeloncoan di hari pertama pengenalan lingkungan sekolah (PLS),” ucap Arif.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif