News
Senin, 18 Juli 2016 - 15:30 WIB

Pengacara dr. Indra Sebut Dokter Lain Juga Pakai Vaksin Palsu

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi vaksin BCG yang didistribusikan ke puskesmas. (JIBI/Solopos/Antara/Rosa Panggabean)

Vaksin palsu diduga digunakan di kalangan lebih luas. Pengacara dr. Indra menyebut dokter anak lain di RS Harapan Bunda juga memakainya.

Solopos.com, JAKARTA — Peredaran vaksin palsu diduga telah meluas ke kalangan di luar yang sudah ditetapkan sebagai tersangka. Pengacara dr. Indra Sugiarno, Fahmi Rajab, mengatakan kliennya membeli vaksin palsu dari seorang sales inisial S. Namun, dia menyebut kliennya bukan satu-satunya dokter yang ditawari vaksin palsu.

Advertisement

“Dokter lain juga ada sales yang menawarkan, pengakuan dokter Indra begitu,” kata Fahmi di Bareskrim Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (18/7/2016). “Enggak dokter Indra aja. Sales ke semua dokter spesialis anak di [RS] Harapan Bunda juga ditawarkan, menggunakan,” sambungnya.

Karena itu, Fahmi mempertanyakan kenapa cuma dr. Indra saja yang ditetapkan sebagai tersangka dan kini telah ditahan di Bareskrim Polri. “Ya hampir semua karena sales kan ketemu dokter-dokter. Ada juga yang menggunakan (vaksin palsu). Cuma masalahnya kenapa dokter Indra [saja yang jadi tersangka],” ujarnya.

Meski demikian, Fahmi tidak menjawab tegas saat ditanya apakah akan membuka dan membocorkan ke penyidik soal keterlibatan dokter-dokter lain tersebut. “Kita lihat nanti perkembangannya. Kita juga akan koordinasi juga dengan pihak terkait. Barang-barang itu ke mana aja, enggak mungkin ke satu orang,” sebutnya.

Advertisement

Fahmi juga menjawab mengapa kliennya ikut mencari vaksin sendiri di luar apotek rumah sakit. Alasannya, dokter terdesak pasien yang membutuhkan vaksin.

“Ada beberapa pasien yang cari vaksin ke dr. Indra. Tapi pada Januari (2016), vaksin di rumah sakit lagi kosong. Akhirnya dr. Indra mencari sales dari perusahaan yang biasa menyuplai obat. Masalahnya, obat itu bukan dari perusahaan tersebut, tapi dari sales pribadi yang menawarkan,” papar Fahmi/

Dokter Indra, kata Fahmi, juga sempat mempertanyakan keaslian vaksin kepada sales tersebut. “Ditanya juga sama dr. Indra, asli enggak? Asli katanya,” ujar dia.

Advertisement

Menurut Fahmi, wajar bila dokter mencari vaksin untuk memenuhi kebutuhan medis pasiennya. “Pak Indra bilang, ada budaya di dokter, kalau ada kelangkaan, dokter turut mencari. Tujuannya kan untuk bantu pasien. Ini kan pelayanan, dokter melayani pasien. Masalahnya kan (vaksin) resminya kosong,” katanya.

Indra merupakan salah satu dokter dari tiga dokter yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus vaksin palsu. Indra diketahui berprofesi sebagai dokter spesialis anak di RS Harapan Bunda, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif