Jogja
Senin, 18 Juli 2016 - 16:55 WIB

HARI PERTAMA SEKOLAH : Ini Alasan Mengapa PNS Pilih Tinggalkan Kerja Dahulu Demi Antar Anak Sekolah

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Peserta didik baru bersama orang tua disambut kepala sekolah dan guru saat memasuki lingkungan SMK Negeri 1 Temon, Kulonprogo, Senin (18/7/2016). (Rima Sekarani. I.N/JIBI/Harian Jogja)

Hari pertama sekolah, banyak orang tua mengantar anak ke sekolah

 

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-–  Sebagian besar sekolah di Kecamatan Wonosari, Gunungkidul terlihat ramai di hari pertama sekolah pada Senin (18/7/2016).

Keramaian tak hanya disebabkan oleh riuhnya anak sekolah yang baru masuk sekolah, namun juga dipadati wali murid yang mengantar. Silang pendapat diutarakan oleh masyarakat, terkait kebijakan Kemendikbud tersebut.

Salah satu wali murid yang turut mengantar anaknya ke sekolah, Astuti mengatakan bahwa di hari pertama masuk sekolah memang sengaja mengantar anaknya yang baru pertama menginjakkan kaki di Sekolah Dasar.

Advertisement

Ibu yang sekaligus Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan pemkab tersebut mengaku meninggalkan pekerjaannnya sementara untuk mendampingi anaknya ke sekolah. Menurutnya, mengantar anak memang dirasa perlu untuk membantu perkenalkan anak ke lingkungan barunya.

“Mengantar anak di tahun ajaran baru untuk menemani bertemu dengan lingkungan dan teman baru,” kata dia.

Kepala Sekolah SD N Baru Wonosari, Jiman menanggapi positif imbauan yang diberikan oleh kemendikbud agar orangtua mengantar anak di hari pertama sekolah.

Advertisement

Hal tersebut dinilai menjadi salah satu upaya untuk menjalin kedekatan antar pihak sekolah dan juga wali murid. Ia pun mengatakan bahwa sebanyak 70 siswa baru di kelas satu, hanya sekitar 80% siswa yang diantar oleh orang tuanya.

“Tidak semua siswa ditemani oleh orang tua siswa. Sebagia kecil memang masih ada yang menangis, kami beri kesempatan orang tua untuk mendampingi,” kata dia.

Namun, Jiman mengatakan sebagai bentuk upaya untuk memberikan pembelajaran dan pendidikan mental kepada para siswa baru di sekolah yang ia ampu tersebut, ia menahan wali murid yang akan menemani anaknya hingga masuk ke dalam kelas. Menurutnya, hal tersebut akan mengganggu proses kegiatan belajar-mengajar di dalam kelas.

“Kalau sekedar mengantar, boleh saja. Hanya jangan sampai ikut mendampingi di dalam kelas. Boleh melihat dari luar jendela misalnya. Supaya anak juga bisa belajar mandiri,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif