Jogja
Minggu, 17 Juli 2016 - 18:22 WIB

WISATA GUNUNGKIDUL : Pendapatan Retribusi Menyusut Rp700 juta, Ada Apa?

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) di Pantai Baron Gunungkidul (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Wisata Gunungkidul pada Lebaran 2016 mengalami penurunan.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL  – Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Gunungkidul selama  libur lebaran 2016 mengalami penurunan yang signifikan. Ada dua faktor yang dinilai menjadi biang keladi penurunan itu, libur yang relatif pendek dan adanya kemacetan saat mudik. Data dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Gunungkidul mencatat hingga H+7 lebaran ada sekitar 350.000 wisatawan yang berkunjung dengan jumlah Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp2,13 miliar.

Advertisement

Kepala Bidang Pengembangan Produk Wisata Disbudpar Gunungkidul Hary Sukmono mengakui target wisatawan libur lebaran tahun ini dapat terpenuhi. Namun dibandingkan tingkat kunjungan 2015 mengalami penurunan. Tahun lalu jumlah kunjungan mencapai 390.000 orang, dengan PAD sebesar Rp2,8 miliar.

“Turunnya sangat signifikan, karena jika dilakukan perbandingan antara libut lebaran tahun ini dengan tahun lalu maka ada penyusutan pendapatan sekitar Rp700 jutaan,” katanya.

Hary mengakui penurunan itu diprediksi sebelum lebaran. Hal ini terjadi karena perayaan lebaran jatuh di tengah minggu, sehingga waktu untuk berwisata relatif lebih pendek. Kondisi itu jauh berbeda dengan yang terjadi di tahun lalu, hari H lebaran jatuh di akhir pekan, sehingga pemudik atau pun wisatawan memiliki waktu libur yang lebih lama dan tak terganggu adanya kegiatan puasa.

Advertisement

“Kalau tahun ini libur sebelum lebaran lebih banyak, ketimbang yang sesudahnya sehingga waktu kunjungan jadi lebih sedikit,” katanya.

Selain berkaitan dengan waktu hari libur, kata Hary, penurunan juga dipengaruhi adanya kemacetan panjang saat arus mudik. Sebagai dampaknya, warga yang datang dari luar kota lebih memilih beristirahat untuk memulihkan kondisi fisik ketimbang melakukan aktivitas rekreasi.

“Kemacetan panjang itu juga ada pengaruhnya karena para pemudik sudah capek sehingga sisa liburan digunakan untuk bersitirahat sebelum pulang ke perantauan,” ujarnya.

Advertisement

Hal tak jauh berbeda diungkapkan oleh Koordinator Lapangan Tunas Wisata, Suharyanto. Menurut dia, libur lebaran tahun ini diluar perkiraan semua pihak, karena tingkat kunjungan ke Gua Pindul mengalami penurunan hingga 40% dibandingkan dengan jumlah pengunjung pada lebaran tahun lalu.
Dia menjelaskan, penurunan kunjungan sudah terlihat sejak memasuki H+2 lebaran, di mana tambahan wisatawan tidak begitu signifikan. Sebab kondisinya hanya seperti libur akhir pekan. Sedangkan di 2015 lalu, dalam periode yang sama, kunjungan sudah membludak sehingga pengelola melakukan penghentian sementara pelayanan pendaftaran masuk ke gua.

“Selama lembaran, setiap harinya bisa dapat 700 pengunjung sudah baik,” katanya.

Dia berpendapat ada beberapa faktor yang membuat jumlah kunjungan menjadi menurun. Salah satunya libur lebaran bertepatan dengan persiapan memasuki tahun ajaran baru sekolah. Akibatnya, warga pilih menyisihkan pengeluaran untuk mencukupi kebutuhan sekolah.

“Ini jelas sangat masuk akal karena pengeluaran masyarakat jadi bertambah, terutama mereka yang baru memasukan anaknya ke sekolah,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif