Jogja
Minggu, 17 Juli 2016 - 21:20 WIB

PENCEMARAN LINGKUNGAN : Sampah di Sungai Menumpuk, Jumlah Pegawai Tak Sebanding

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi sampah di sungai (JIBI/Solopos/Dok)

Pencemaran lingkungan terjadi di sejumlah sungai dan saluran irigasi.

Harianjogja.com, BANTUL — Pencemaran lingkungan terjadi di sungai dan saluran irigasi yang melintasi wilayah Bantul. Area tersebut masih menjadi tempat favorit warga membuang sampah. Akibatnya, bendungan dan saluran irigasi kerap mengalami penyumbatan.

Advertisement

Kepala Seksi Operasi dan Jaringan Dinas SDA Bantul Yitno mengatakan tanggung jawab mengelola daerah aliran sungai dan saluran irigasi tersebut tidak sebanding dengan jumlah petugas yang dimiliki lembaganya. Menurut dia, SDA memiliki tanggung jawab memelihara 100 titik daerah irigasi, dengan jumlah petugas hanya sebanyak 25 orang. Sebagian besar petugas merupakan tenaga kontrak.

“Kalau PNS [pegawai negeri sipil] sangat sedikit, karena Bantul tidak boleh merekrut PNS sampai 2017 nanti,” lanjut Yitno.

Minimnya jumlah tenaga kerja yang bertugas membersihkan saluran irigasi memaksa lembaganya memanfaatkan para penjaga pintu air untuk turut turun tangan membersihkan saluran yang tersumbat.

Advertisement

Ia berharap, petugas yang menangani saluran irigasi ke depan dapat ditambah. Ditambahkannya, beban kerja memelihara daerah irigasi di Bantul lebih berat dibanding daerah lainnya. Selain karena banyak menerima limpahan sampa dari wilayah utara, Kabupaten Bantul memiliki banyak saluran irigasi karena daerah ini merupakan wilayah pertanian.

”Kalau di Kota Jogja kan lahan pertaniannya sudah hampir habis. Kalau Bantul masih banyak makanya banyak saluran irigasi yang harus dirawat,” imbuhnya lagi.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif