Sport
Minggu, 17 Juli 2016 - 22:00 WIB

ASIA JUNIOR CHAMPIONSHIPS : Rebut Medali Perak, Gregoria Cetak Sejarah Badminton Indonesia

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gregoria Mariska (kiri) meraih medali perak di Asia Junior Championship (Istimewa)

Asia Junior Championship diwarnai dengan Gregoria Mariska yang berhasil meraih medali perak.

Solopos.com, BANGKOK — Gregoria Mariska berhasil mencetak sejarah baru untuk tunggal putri Indonesia di ajang Asia Junior Championships 2016. Gregoria membawa pulang medali perak, setelah tujuh tahun Indonesia tanpa medali dari sektor tunggal putri.

Advertisement

Di final ia ditundukkan wakil Tiongkok, Chen Yufei, 23-25 dan 14-21, di CPB Badminton and Sports Science Training Center, Bangkok, Minggu (17/7/2016). Capaian Gregoria menjadi yang terbaik setelah musim 2009. Saat itu Indonesia membawa dua medali perunggu dari Ana Rovita dan Febby Angguni. Setelahnya, tunggal putri absen membawa pulang medali dari turnamen ini.

“Saya senang bisa sampai final. Senang karena badan saya masih kuat dari beregu dan sampai ke final. Apalagi dari awal lawan saya juga nggak mudah. Saya benar-benar bersyukur,” kata Gregoria, dalam rilis yang diterima Solopos.com, Minggu.

Laga final kali ini diakui Gregoria tak bisa maksimal ia mainkan. Ia mengalami cedera saat pertandingan semifinal Gao Fang jie, Sabtu (16/7/2016). Bisa tembus ke babak final, pemain asal Wonogiri ini melalui jalan yang tidak mudah. Setelah bye di babak pertama, Gregoria langsung ditantang Cai Yanyan, Tiongkok. Kemudian di babak ketiga, Gregoria menumbangkan Ha Na Baek, Korea, 21-11 dan 21-13.

Advertisement

Di perempat final, Gregoria ditantang Natsuki Nidaira dari Jepang. Gregoria berhasil menang lagi, 19-21, 24-22 dan 21-19. Di semifinal, Gregoria harus menghadapi Gao Fangjie, Tiongkok. Mereka pernah sekali berhadapan di World Junior Championships 2015 lalu. Saat itu Gregoria kalah dua game langsung, 24-22 dan 26-24. Namun, akhirnya Gregoria bisa membalas kekalahannya tersebut.

“Dari semifinal saya jatuh, terus kena engkelnya. Jadi dari awal mainnya enggak maksimal. Saya sudah usakan yang terbaik, inilah yang bisa saya hasilkan. Saya bersyukur, Puji Tuhan bisa dapat medali perak,” imbuh Gregoria.

Sementara itu, Apriani Rahayu kembali pulang dengan medali perunggu. Tahun lalu ia mendapat medali serupa berduet dengan Rinov Rivaldy. Kini ia bermain dengan Fachriza Abimanyu. Perjalanan Rinov/Apriani terhenti di semifinal seusai berhadapan dengan Kim Won Ho/Lee Yu Rim, Korea. Mereka kalah dua game langsung 17-21 dan 22-20.

Advertisement

“Sebenarnya saya belum puas, tapi tetap bersyukur. Karena target saya ke final, tapi ternyata rezeki hanya sampai di sini. Saya bisa mempertahankan gelar juga enggak segampang apa yang dibayangkan,” kata Apriani.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif