SOLOPOS.COM - Pengunjung berfoto di Taman Bambu Air di Dusun Sermo Tengah, Hargowilis, Kokap, Kulonprogo, Jumat(15/7/2016). Untuk menuju taman bambu ini, pengunjung cukup membayar Rp5000 dan akan diantar menggunakan perahu. (Sekar Langit Nariswari/JIBI/Harian Jogja)
Wisata Kulonprogo kini semakin beragam.
Harianjogja.com, KULONPROGO — Penggemar foto selfie kini dimanjakan dengan tambahan spot baru di kawasan Waduk Sermo, Dusun Sermo Tengah, Hargowilis, Kokap, Kulonprogo. Pasalnya, sejak hampir dua pekan belakangan muncul objek wisata Taman Bambu Air dengan keindahan latar belakang waduk ini.
Objek wisata baru ini baru berdiri beberapa hari sebelum perayaan Idul Fitri pekan lalu. Anang Norma Sektyas, Sekretaris Kelompok Pemuda Nggunung yang mengelola objek wisata ini mengatakan bahwa ide awalnya adalah menghadirkan alternatif selfie yang berbeda dari yang sudah-sudah.
Pengunjung berfoto di Taman Bambu Air di Dusun Sermo Tengah, Hargowilis, Kokap, Kulonprogo, Jumat(15/7/2016). Untuk menuju taman bambu ini, pengunjung cukup membayar Rp5000 dan akan diantar menggunakan perahu. (Sekar Langit Nariswari/JIBI/Harian Jogja)
Pengunjung berfoto di Taman Bambu Air di Dusun Sermo Tengah, Hargowilis, Kokap, Kulonprogo, Jumat(15/7/2016). Untuk menuju taman bambu ini, pengunjung cukup membayar Rp5000 dan akan diantar menggunakan perahu. (Sekar Langit Nariswari/JIBI/Harian Jogja)
“Pemuda sekitar ingin membuat spot selfie yang berbeda, di air,”jelasnya, ketika ditemui Harianjogja.com, Jumat (15/7/2016).
Maklum, di lokasi yang tak jauh, objek wisata Kalibiru telah lebih dulu terkenal dengan spot selfie berlatarbelakang pemandangan alam Waduk Sermo. Dengan dibuat dari sejumlah drum plastik yang disusun maka jadilah taman bambu yang mengapung di atas air ini. Menariknya, taman yang sekilas nampak seperti panggung bambu mengapung ini juga dilengkapi dengan sejumlah properti pendukung aktivitas berfoto-foto.
Pengunjung akan diantar menggunakan perahu untuk kemudian diberikan waktu selama sekitar 10 menit untuk berfoto selfie. Karena belum menyediakan fotografer khusus, Anang menyebutkan pihaknya bersedia untuk membantu memotretkan para pengunjung secara gratis. Terlebih lagi jika yang datang adalah pasangan kekasih yang tentu ingin memiliki dokumentasi spot yang terbilang romantis ini.
Instagram Bikin Populer
Aspek keamanan juga tak lupa diperhatikan dengan menyediakan pelampung di atas perahu serta taman bambu ini. Semua fasilitas tersebut bisa dinikmati pengunjung dengan hanya mengeluarkan biaya sebesar Rp5.000 per orang. Meski terbilang baru, objek wisata ini terbukti sudah semakin populer berkat peran sosial media khususnya Instagram.
Anang mengakui bahwa pihaknya memang memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan objek wisatanya secara kilat. Alhasil, sekitar 200 pengunjung hadir ke taman bambu air Waduk Sermo setiap harinya selama libur Lebaran lalu. Namun, ternyata banyak pengunjung yang terkejut karena sebelumnya mengira taman bambu tersebut berada di tepi waduk.
Karena itu, ketika harus menaiki perahu untuk diantar ke taman bambu tersebut sejumlah pengunjung sempat merasa panik. Selain itu, satu taman bambu saja ternyata tidaklah cukup karena pengunjung masih banyak yang mengantre. Namun, Anang mengatakan bahwa berdasarkan hasil masukan para pengunjung yang datang maka akab ditambah beberapa taman bambu lagi.
Pengunjung berfoto di Taman Bambu Air di Dusun Sermo Tengah, Hargowilis, Kokap, Kulonprogo, Jumat(15/7/2016). Untuk menuju taman bambu ini, pengunjung cukup membayar Rp5000 dan akan diantar menggunakan perahu. (Sekar Langit Nariswari/JIBI/Harian Jogja)
Selain itu, pengelola akan menyediakan jasa fotografer khusus di kawasan tersebut. Sejumlah masukan ini menurutnya akan coba direalisasikan dalam waktu dekat. Inovasi baru yang akan dilakukan juga dengan uji coba wisata taman bambu ini di malam hari ketika ketika bulan purnama. Akan dipasang pula sejumlah lentera untuk menambah syahdu suasana ketika menikmati Waduk Sermo di bawah cahaya bulan.
Fuji Retno, salah satu pengunjung mengatakan bahwa objek wisata baru ini sangat menarik karena menghadirkan altrenatif suasana. Terlebih lagi, objek wisata ini bisa membaca tren masyarakat kini yang menggemari berbagai lokasi yang fotogenik. Meski demikian, ia berharao ada tambahan sejumlah spot bambu lainnya sebagai pilihan bagi pengunjung agar lebih variatif.
