Solopos hari ini memberitakan aksi terorisme di Nice hingga polemik ojek online.
Solopos.com, SOLO – Seorang penyerang mengendarai truk dan menabrak kerumunan orang yang tengah merayakan hari nasional Prancis, Hari Bastille, di Kota Nice, Prancis, Kamis (14/7/2016) malam waktu setempat. Dunia mengecam aksi teror itu.
Kabar ini menjadi berita utama Harian Umum Solopos edisi hari ini, Sabtu (16/7/2016). Kabar lain, satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Solo belum bisa menindak ojek berbasis aplikasi online karena belum ada peraturan daerah (perda) yang mengatur larangan ojek online.
Simak cuplikan berita utama Harian Umum Solopos edisi hari ini, Selasa, 16 Juli 2016;
Simak cuplikan berita utama Harian Umum Solopos edisi hari ini, Selasa, 16 Juli 2016;
AKSI TERORISME: Dunia Kutuk Teror Truk
Seorang penyerang mengendarai truk dan menabrak kerumunan orang yang tengah merayakan hari nasional Prancis, Hari Bastille, di Kota Nice, Prancis, Kamis (14/7) malam waktu setempat. Dunia mengecam aksi teror itu.
Baca selengkapnya: epaper.solopos.com
TRANSPORTASI PUBLIK: Polisi Belum Bisa Tindak Ojek Online
Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Solo belum bisa menindak ojek berbasis aplikasi online karena belum ada peraturan daerah (perda) yang mengatur larangan ojek online.
”Kami siap menindak keberadaan ojek online di Solo kalau Pemkot Solo sudah memiliki aturan sendiri. Satlantas belum bisa berbuat banyak kalau tidak ada dasar hukum kuat untuk menindak mereka,” kata Kasatlantas Kompol Prayudha Widyatmoko mewakili Kapolresta Solo Kombes Pol. Ahmad Luthfi saat dihubungi Espos, Jumat (15/7).
Baca selengkapnya: epaper.solopos.com
DIES NATALIS: ISI Solo Menuju Artistic Research University
Dies Natalis ke-52 Institut Seni Indonesia (ISI) Solo digelar di Pendapa ISI Solo, Jumat (15/7). Simak liputan wartawan Solopos, Septhia Ryanthie, di Harian Umum Solopos edisi hari ini.
Baca selengkapnya: epaper.solopos.com
KESEHATAN MASYARAKAT: Minta Medical Check Up Gara-Gara Vaksin Palsu
Setelah memendam rasa waswas selama sehari, Mery memilih mendatangi Rumah Sakit (RS) St. Elisabeth, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (15/7) pagi. Berbagai berkas dia bawa dari rumah. Berkas itu menjadi bukti dua anaknya berumur empat tahun dan satu tahun enam bulan mengikuti imunisasi di RS itu.
Ibu dua anak itu bermaksud meminta penjelasan manajemen RS mengenai vaksin palsu. Pengumuman nama RS yang menggunakan vaksin palsu membuat dia resah.
Baca selengkapnya: epaper.solopos.com