SOLOPOS.COM - Polisi menjaga lokasi penemuan mortir berdaya ledak tinggi di Gadingan, Trunuh, Klaten Selatan, Sabtu (16/7/2016). Polres Klaten masih menyelidiki pemilik mortir buatan PT Pindad (Persero) tersebut. (Ponco Suseno /JIBI/Solopos)
Penemuan mortir buatan Pindad ini terjadi di SPBU Trunuh, Klaten, dekat jalan Solo-Jogja.
Solopos.com, KLATEN — Penemuan sebuah mortir berdiameter 60 mm di Gadingan, Trunuh, Klaten Selatan, menggemparkan warga, Sabtu (16/7/2016) siang pukul 14.30 WIB. Mortir yang diduga berdaya ledak tinggi itu ditemukan di sebelah barat Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Trunuh Kecamatan Klaten Selatan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com di lapangan, mortir seberat 1,6 kilogram itu buatan PT Pindad (Persero). Kali pertama, mortir ditemukan pengguna jalan, yakni seorang pelajar bernama Diftiya Andaru Pramudita, 13.
Polisi yang memperoleh informasi tersebut langsung mendatangi lokasi itu dan membentangkan garis polisi di sekitar tempat penemuan mortir. Polisi sempat menutup separuh jalan Solo-Jogja guna mengevakuasi mortir tersebut. Hal ini mengakibatkan kemacetan di kawasan Klaten Selatan.
“Saya tidak tahu kejadian awalnya. Tahu-tahu banyak orang berkerumun di sini. Belakangan, diketahui ada mortir berwarna hijau yang tergeletak di pinggir jalan. Mortir itu tidak sampai meledak,” kata salah satu petugas SPBU Trunuh, Joko S., saat ditemui wartawan di lokasi kejadian.
Salah satu warga di Trunuh yang enggan disebutkan namanya mengaku sempat penasaran dengan temuan mortir tersebut. Sayangnya, aparat kepolisian melarang warga sipil mendekati lokasi penemuan mortir karena alasan keamanan. “Saya ingin melihat, tapi tidak boleh polisi. Katanya, bomnya besar [mortir],” kata warga yang enggan disebutkan namanya itu.