Soloraya
Sabtu, 16 Juli 2016 - 06:30 WIB

LALU LINTAS SOLO : Batara Kresna Serempet BST, Dishubkominfo Minta Sopir BST Ditindak Tegas

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Railbus Batara Kresna (JIBI/Solopos/Burhan A)

Lalu lintas Solo, kereta Batara Kresna menyerempet Batik Solo Trans.

Solopos.com, SOLO–PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi (Daop) VI Yogyakarta meminta pengguna jalan tertib mematuhi rambu markah kuning di sisi rel kereta api sepanjang Jl. Slamet Riyadi. Pemerintah Kota (Pemkot) Solo juga diminta mendukung penyediaan rambu pendukung operasional kereta api di tengah jalan utama kota tersebut.

Advertisement

Imbauan tersebut disampaikan menyusul adanya kejadian sebuah bus Batik Solo Trans (BST) koridor I yang terserempet railbus Batara Kresna jurusan Solo-Wonogiri di Jl. Slamet Riyadi Purwosari, tepatnya di depan Rumah Sakit Kasih Ibu, Kamis (14/7/2016).

Informasi yang dihimpun Solopos.com, diduga bus BST melanggar markah kuning sehingga posisinya terlalu mepet dengan jarak aman kereta api. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun kaca spion sebelah kiri milik bus yang berisi penumpang tersebut pecah.

Manager Corporate Comunication PT KAI (Persero) Daop VI Yogyakarta, Eko Budiyanto, menyayangkan kejadian yang membahayakan keselamatan pengguna kendaraan umum itu. “Saya melihat rekaman videonya [beredar di media sosial]. Posisi bus memang terlalu mepet dengan kereta api. Kami harapkan masyarakat dan sopir angkutan umum berhati-hati,” ujar Eko saat dihubungi Solopos.com, Jumat (15/7/2016).

Advertisement

Dia mengutarakan hasil laporan jajarannya di lapangan, saat railbus berjalan dari Stasiun Purwosari menuju ke arah timur (Wonogiri) selepas melewati rel bengkong sudah dijaga petugas. “Rel bengkong Purwosari termasuk kawasan yang ramai pengguna jalan raya. Di sana juga ada kompleks pertokoan. Ke depan kami minta agar semuanya waspada dan memperhatikan markah penunjuk jalan,” terang Eko.

Eko juga meminta kepada pemerintah daerah untuk mendukung penyediaan rambu, khususnya di jalur kereta api tengah kota satu-satunya di Indonesia tersebut.

“Batara Kresna dan Jaladara ini satu-satunya kereta api yang melintasi jalan utama perkotaan. Keberadaannya sudah menjadi ikon kota. Kami minta pemerintah daerah juga berupaya mempertahankannya. Rambu penunjuk yang terhalang ranting pohon dibersihkan. Kalau perlu, dibuat standing banner yang jelas supaya pengguna jalan bisa jelas melihat,” sarannya.

Advertisement

Secara terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo, Yosca Herman Soedrajat, meminta jajarannya menindak tegas oknum sopir yang diduga lalai menjalankan amanat menjaga keselamatan penumpang transportasi massal.

“Kami baru saja berkomunikasi dengan Damri. Saya minta sopir ditindak tegas. Bila perlu, dicopot. Kalau dibiarkan, nanti jadi tidak tertib. Saran saya kepada pengelola, langsung tindak tegas segala tindakan yang membahayakan keselamatan penumpang,” ujar dia saat dimintai konfirmasi di kantonya, Jumat.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif