SOLOPOS.COM - Jersey Baru PSIM yang disediakan oleh Kelme Indonesia (Harian Jogja/JIBI/Arif Junianto)
ISC B 2016, PSIM Jogja mempersiapkan diri secara matang.
Harianjogja.com, REMBANG — Hasil buruk laga kandang terakhir PSIR Rembang akhir Mei lalu saat dijungkalkan PSIS Semarang, tak pelak menjadi referensi tersendiri bagi PSIM Jogja dalam lawatannya kali ini. Bertandang ke Stadion Krida, Rembang, Sabtu (16/7/2016) pukul 15.00 WIB, PSIM Jogja memang tengah mencoba mengais peluang poin untuk mengamankan posisinya di papan atas klasemen Grup 4 Indonesia Soccer Championship (ISC) B.
Terlebih, saat melakoni laga terakhirnya di putaran I fase Grup 4 ISC B tersebut, skuat Laskar Mataram bisa tampil full team. Kiper Tito Rama yang absen di beberapa pertandingan terakhir sebelum libur Ramadan dan Lebaran lalu, kali ini dipastikan bisa tampil penuh.
Tetap mengandalkan kecepatan para gelandangnya, Pelatih PSIM Jogja sepertinya akan kembali memaksimalkan skema false nine. Juni Riyadi pun sepertinya tetap akan menjadi andalan sebagai penyerang semu untuk membongkar pertahanan tuan rumah nantinya.
Tetap mengandalkan kecepatan para gelandangnya, Pelatih PSIM Jogja sepertinya akan kembali memaksimalkan skema false nine. Juni Riyadi pun sepertinya tetap akan menjadi andalan sebagai penyerang semu untuk membongkar pertahanan tuan rumah nantinya.
Satu-satunya kendala yang dihadapi Erwan saat ini adalah mental bertanding. Tak bisa dipungkiri, modal pemain muda dengan jam terbang minim memang beresiko pada tidak stabilnya mental bertanding. Terlebih saat berlaga di kandang lawan, mental bertanding para pemainnya seolah merosot, bahkan menhilang.
Akibatnya, skema yang sudah dibangun sejak menit awal pun banyak terbuang percuma. Begitu pula saat ditekan lawan, lini belakang Laskar Mataram kerap melakukan kesalahan akibat kekurangtenangan mereka sendiri.
Itulah sebabnya, bermodal materi latihan team defense yang ia terapkan beberapa hari terakhir, Erwan berharap ada perbaikan dalam sistem pertahanan PSIM Jogja. Jika sebelumnya, skema pertahanan lebih banyak dilakukan secara individual, kali ini bisa dilakukan secara tim.
“Jadi semua pemain di semua lini akan terlibat lebih aktif nantinya,” imbuh Erwan.
Kendati mengaku masih buta akan kekuatan lawannya kali ini, Erwan mengaku tidak akan menerapkan skema permainan negatif, tertutup, dan bertahan. Ia akan berupaya untuk menerapkan skema normal dengan mengombinasikan antara serangan balik cepat dan zonal marking yang efektif.
Ia sadar, sebagai tuan rumah PSIR Rembang nantinya akan lebih mengambil inisiatif serangan. Untuk itu, ia sudah menginstruksikan anak asuhnya untuk mewaspadai bola-bola silang ke kotak penalti.
“Semua kelemahan sudah kami atasi. Semua pemain sekarang sudah siap tempur,” tegasnya.
Untuk diketahui, manajemen PSIM Jogja membawa 18 orang pemainnya untuk tampil di markas Rembang. Rombongan sudag bertolak dari Jogja menuju Rembang, Jumat (15/7/2016) dini hari dengan mengendarai bus.Persiapan PSIR Rembang
Sementara dari kubu tuan rumah, Pelatih Haryanto mengklaim persoalan menurunnya VO2Max pemain pasca libur Lebaran tak begitu berdampak panjang. Terutama jelang laga kontra PSIM Jogja, ia menilai kondisi fisik anak asuhnya sudah berangsur kembali normal.
“Karena beberapa hari terakhir, materi latihan memang saya fokuskan untuk menggenjot fisik mereka [pemain],” katanya saat dihubungi secara terpisah.
Oleh sebab itu, ia pun optimistis anak asuhnya tak lagi mengulang kesalahan yang sama tatkala dipecundangi PSIS Semarang Mei lalu. Kini anak asuhnya jauh lebih siap untuk mempertahankan 3 poin.
Di papan klasemen Grup 4 Indonesia Soccer Championship (ISC) B, kedua tim hanya terpaut dua poin saja. PSIM berada di posisi ketiga dengan torehan 7 poin, sedangkan tim tuan rumah saat ini masih tercecer di urutan ke-5 dengan raihan 5 poin.