Soloraya
Jumat, 15 Juli 2016 - 20:30 WIB

TRANSPORTASI SOLO : Ojek Online Dituding Gerogoti Penumpang Angkutan Umum di Solo

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Mitra Gojek. (Go-ride.co.id)

Transportasi Solo kedatangan ojek online. Namun, kedatangannya dituding menggerogoti penumpang angkutan umum.

Solopos.com, SOLO — Operasional ojek berbasis aplikasi online mulai menggerus jumlah pengguna angkutan umum di Kota Solo. Ketua Umum Koperasi Angkutan Perkotaan (Angkuta) Trans Roda Sejati, Triyono Ahmadi, mengakui sejak maraknya ojek berbasis aplikasi online di Kota Solo, jumlah penumpang angkuta semakin menurun.

Advertisement

“Anggota koperasi kami saat ini ada 150 orang. Mereka mengeluhkan ojek online. Tanpa adanya ojek online masuk Solo, banyak pelanggan angkuta yang langsung telepon sopir ojek [konvensional] untuk dijemput. Apalagi saat ini makin banyak sopir ojek online. Dampaknya besar sekali,” ujar dia saat ditemui di Kantor Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Solo, Jumat (15/7) siang.

Triyono enggan membeberkan secara pasti nominal kerugiannya. Namun dia tegas menyatakan penolakan operasional ojek berbasis aplikasi online di Solo. “Kerugiannya ada. Dan itu tidak hanya dirasakan sopir angkuta saja. Semuanya kena, baik becak, angkuta, sampai bus. Kami di lapangan jelas menolak ojek online,” tegasnya.

Menurut Triyono, operasional ojek berbasis aplikasi online di Kota Solo dianggap tidak adil bagi pelaku usaha transportasi umum lainnya.

Advertisement

“Kami berupaya mati-matian membuat koperasi. Prosesnya tidak gampang dan lama. Sampai akhirnya mendapatkan pengakuan di kementerian supaya usaha angkutan umum kami bisa berbadan hukum. Kami minta pemerintah mendukung. Kalau harus berhadapan sendiri di lapangan [dengan ojek berbasis aplikasi online] tentu berat,” kata dia.

Kepala Seksi (Kasi) Angkutan Orang Bidang Angkutan Dishubkominfo Solo, Taufiq Muhammad, menyebutkan tingkat keterisian penumpang (load factor) bus Batik Trans Solo (BST) Koridor I dan II juga mulai terpengaruh operasional ratusan pengemudi ojek berbasis aplikasi online di Soloraya. “Pengaruhnya memang ada. Tapi memang belum signifikan,” kata dia tanpa merinci jumlahnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif