News
Jumat, 15 Juli 2016 - 20:15 WIB

PROGRAM BEASISWA : Kemenristekdikti Sediakan Kuota 2.300 Orang untuk Program BUDI

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi bantuan siswa (JIBI/Solopos/Dok.)

Program beasiswa dari Kemenristekdikti ada 2.300 kuota melalui BUDI.

Solopos.com, SOLO–Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) memberikan kesempatan bagi dosen yang ingin meraih beasiswa studi strata 3 (S3) di luar negeri maupun studi S2 dan S3 di dalam negeri, melalui Program Beasiswa Unggulan Dosen Indonesia (BUDI). Kuota yang disediakan saat ini sebanyak 2.300 orang.

Advertisement

Hal itu disampaikan Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya IPTEK dan Pendidikan Tinggi (Dikti) Kemenristekdikti, Ali Ghufron Mukti, ketika ditemui wartawan saat menghadiri acara Dies Natalis ke-52 Institut Seni Indonesia (ISI) Solo di Pendapa ISI Solo, Jumat (15/7/2016).

Program BUDI merupakan sinergi antara Kemenristekdikti dan LPDP sebagai lembaga yang diamanahkan untuk mengelola dana abadi pendidikan. BUDI menyediakan beasiswa S3 bagi dosen yang memiliki nomor induk dosen nasional (NIDN) dan nomor induk dosen khusus (NIDK) untuk mengecap pendidikan di luar negeri dan beasiswa S2 dan S3 di dalam negeri.

“Kuota yang kami sediakan tahun ini adalah 2.300 orang. Namun sebagai informasi, untuk BUDI luar negeri (LN) sudah kami tutup dan pekan depan segera kami umumkan peraih manfaat tersebut,” jelasnya.

Advertisement

Namun kesempatan masih terbuka bagi dosen yang ingin melanjutkan pendidikan mereka di dalam negeri melalui BUDI dalam negeri (DN) karena baru ditutup 31 Juli 2016 mendatang.

Ali menyebutkan program lain yang dapat dimanfaatkan adalah program Scheme for Academic Mobility and Exchange (SAME) dan SAME Bahasa Indonesia Penutur Asing (BIPA) yang bertujuan memperluas wawasan dosen ke luar negeri untuk mengembangkan jaringan dan sumber daya akademis.

Khusus SAME BIPA, adalah program SAME dengan tujuan khusus yaitu memperkenalkan serta menunjukkan kekayaan budaya dan memperkenalkan khasanah Bahasa Indonesia kepada publik internasional.

Advertisement

“Tujuan akhir dari program ini secara sinergis menghasilkan buku, jurnal internasional, dan kerja sama dengan institusi luar negeri,” ungkapnya.

Dia menambahkan program tersebut juga bertujuan mengundang dosen-dosen terbaik dunia yang memiliki reputasi terbaik di bidangnya untuk berbagi pengalaman dengan dosen-dosen di Indonesia.

“Tahun ini terdapat sembilan dosen kita yang ikut program ini ke beberapa negara, yaitu Bulgaria, Maroko, Rusia, Polandia, India, Uzbekistan, dan Ukraina. Total jumlah dosen yang ikut Program SAME dan SAME BIPA 2016 ini sebanyak 21 orang,” jelas dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif