Soloraya
Jumat, 15 Juli 2016 - 18:40 WIB

PKL SOLO : Pedagang Sunday Market Merasa Jadi Korban Paguyuban

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - PKL masih bertahan dengan menggelar lapak di jalan yang melingkari lapangan sepak bola di kompleks Stasion Manahan sisi utara, Minggu (29/5/2016). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

PKL Solo, Pedagang Sunday Market mengaku menjadi korban paguyuban pedagang.

Solopos.com, SOLO–Sejumlah pedagang kaki lima (PKL) Sunday Market merasa hanya menjadi korban atas tindakan Paguyuban PKL Sunday Market dan UPTD Prasarana Olahraga Disdikpora Solo sehingga Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo begitu berhasrat untuk merelokasi PKL dari kompleks Stadion Manahan.

Advertisement

“Pak Wali sekarang terkesan semakin ingin memindah PKL setelah tahu pengelolaan Sunday Market oleh Paguyuban dan UPTD bermasalah. PKL padahal tidak mengerti soal persoalan itu, tapi sekarang dibuat waswas dengan rencana relokasi yang kian santer,” kata koordinator PKL Sunday Market, Yuli de Santos kepada Solopos.com, Jumat (15/7/2016).

Yuli menduga langkah Pemkot meliburkan kegiatan Sunday Market hingga lima pekan juga sebagai upaya untuk menyiapkan agenda relokasi. Menurut dia, PKL Sunday Market dipaksa tidak berjualan di kompleks Stadion Manahan hingga tidak besar kemungkinan untuk pindah ke tempat lain demi meraih pemasukan. Yuli berharap Wali Kota tidak meliburkan kegiatan Sunday Market hingga lima pekan dan tetap menempatkan PKL di kompleks Stadion Manahan.

“PKL Sunday Market di kompleks Stadion Manahan sekarang sudah cukup tertata. Mungkin masih ada satu dua PKL yang menggunakan taman untuk berjualan. Mereka saya yakin bisa dikondisikan. Pada dasarnya kami juga merasa bertanggung jawab untuk merawat Manahan. Kalau penataan PKL dinilai belum maksimal, kami siap dibina,” ujar Yuli.

Advertisement

Menurut Yuli, Wali Kota seharusnya menyediakan tempat terlebih dahulu sebelum bilang akan merelokasi PKL Sunday Market. Kenyataannya, lanjut dia, Wali Kota sudah menyampaikan rencana relokasi sehingga para PKL semakin cemas. Yuli mengatakan perwakilan PKL Sunday Market segera mengirim surat permohonan audiensi dengan Wali Kota Solo.

“Kami sesegera mungkin ingin bertemu Pak Wali untuk menyakan soal rencana relokasi. Intinya kami ingin meminta petunjuk lansung dari Wali Kota. Selama ini UPTD  tidak benar-benar memberikan keterangan yang pasti. Kami ingin bertanya, apakah diperlukan sekali relokasi itu? Apakah itu tidak merugikan pedagang yang sudah menjadikan Sunday Market sebagai ladang utama dalam mengais rezeki?” jelas Yuli.

Salah satu PKL Sunday Market, Dayat, mengatakan PKL akan nekat datang ke Manahan pada Minggu (17/7/2016) untuk berjualan meski Sunday Market diliburkan. Dia menilai keputusan Pemkot meliburkan Sunday Market hingga lima pekan hanya untuk mengusir PKL dari kompleks Stadion Manahan secara perlahan-lahan. Dayat meminta Pemkot memperbaiki pengelolan maupun penataan Sunday Market tanpa harus merelokasi dari kompleks Stadion Manahan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif