Jogja
Kamis, 14 Juli 2016 - 01:40 WIB

TAHUN AJARAN BARU DIY : Pemkot Jogja Siap Beri Sanksi Sekolah Gelar MOS Berlebihan

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi Masa Orientasi Siswa (MOS) JIBI/Harian Jogja/Antara

Haryadi berharap agar yayasan yang menaungi sekolah bisa mengikuti peraturan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Harianjogja.com, JOGJA – Pemerintah Kota Joja akan memberikan sanksi tegas terhadap sekolah yang menyelenggarakan masa orientasi siswa atau pengenalan lingkungan sekolah secara berlebihan bahkan disertai tindakan perploncoan.

Advertisement

“Akan ada sanksi tegas, yaitu pengaruh terhadap ‘key performance indicator’ (KPI) untuk kepala sekolah dari sekolah yang bersangkutan,” kata Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti seperti dikutip Antara, Rabu (13/7/2016).

Secara pribadi, Haryadi mengatakan tidak anti terhadap kegiatan masa orientasi sekolah (MOS) atau yang kini disebut pengenalan lingkungan sekolah (PLS) khususnya kegiatan yang mampu memberikan kesempatan bagi siswa baru untuk berkenalan dengan kakak kelasnya.

“Yang tidak diperbolehkan itu adalah kegiatan berunsur superioritas dari kakak kelas ke adik-adik kelasnya yang baru. Kegiatan itu justru hanya akan menyebabkan dendam,” katanya.

Advertisement

Sedangkan untuk sekolah swasta, Haryadi berharap agar yayasan yang menaungi sekolah bisa mengikuti peraturan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terkait pelaksanaan masa orientasi siswa.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Edy Heri Suasana mengatakan, akan mengumpulkan seluruh sekolah terkait rencana kegiatan yang akan dilakukan pada masa pengenalan lingkungan sekolah.

Edy menyebut, sesuai peraturan dari kementerian, maka seluruh kegiatan pengenalan lingkungan sekolah akan ditangani langsung oleh guru dan tidak melibatkan murid senior guna mengantisipasi perundungan.

Advertisement

“Pada awal masuk sekolah, diharapkan orang tua siswa baru bisa mengantar dan kemudian menyerahkan anaknya ke sekolah atau wali kelas. Antara guru dan orang tua siswa diharapkan terjalin komunikasi mengenai kondisi siswa, di antaranya hobi atau kebiasaan-kebiasaan lainnya,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif