Soloraya
Kamis, 14 Juli 2016 - 08:30 WIB

PKL SOLO : Pedagang Sunday Market Akan Nekat Serbu Manahan

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aktivitas pedagang kaki lima (PKL) berjualan saat Sunday Market di kompleks Stadion Manahan, Solo, Minggu (5/6/2016). PKL tetap berjualan meskipun sebagian menerima pesan singkat Sunday Market libur. (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

PKL Solo, pedagang sunday market akan nekat serbu Manahan.

Solopos.com, SOLO–Sebanyak 30 perwakilan pedagang kaki lima (PKL) Sunday Market menggelar pertemuan di Joglo Sriwedari, Rabu (13/7/2016) mulai pukul 14.00 WIB, membahas kebijakan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo yang meliburkan Sunday Market hingga lima pekan.

Advertisement

Setelah berembuk, mereka bersepakat akan tetap datang ke kompleks Stadion Manahan untuk berjualan meski kegiatan Sunday Market secara resmi diliburkan. Koordinator PKL Sunday Market, Yuli de Santos, mengatakan semua PKL yang datang dalam pertemuan sepakat akan tetap menyambangi kompleks Stadion Manahan pada Minggu (17/7/2016).

Apabila UPTD Sarana dan Prasarana Olahraga Disdikpora Solo terlebih dahulu menggembok gerbang masuk kompleks Stadion Manahan, Yuli mengatakan PKL akan nekat menggelar dagangan di luar kompleks Stadion Manahan. “Kami sepakat akan ke Manahan meskipun Sunday Market libur. Kalau tidak boleh masuk, kami akan jualan di pinggir jalan,” kata Yuli kepada Solopos.com setelah pertemuan, Rabu sore.

Disinggung soal adanya seruan dari Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Solo yang akan menerjunkan personel untuk menghalau PKL yang berjualan di sekitar kompleks Stadion Manahan, Yuli menganggap, hal tersebut tidak menjadi masalah. Menurut dia, kedatangan petugas DPP maupun personel Satpol PP Solo malah bisa menjadi ajang pembuktian bahwa PKL membutuhkan tempat berjualan.

Advertisement

“Bayangkan saja, pedagang dapat pemasukan dari mana kalau libur berjualan sampai lima pekan? Kebijakan ini sangat merugikan rakyat kecil. Boleh ditanya satu per satu. Banyak pedagang yang mengandalkan pemasukan hanya dari berjualan di Sunday Market. Kalau Sunday Market libur, pendapatan kami Rp0 kan?” ujar Yuli.

Yuli menyampaikan PKL yang akan tetap datang ke Manahan pada Minggu depan bukan hanya 30 orang yang ikut serta dalam pertemuan kali ini. Dia yakin ada ratusan PKL lain yang akan tetap nekat berjualan di sekitar kompleks Stadion Manahan karena tuntutan hidup. Yuli menilai waktu libur Sunday Market hingga lima pekan tergolong terlalu lama.

“Kegiatan Sunday Market di Manahan itu legal. Lihat saja di Perda terbaru No. 5 tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 9 Tahun 2011 Tentang Retribusi Daerah. Retribusi kegiatan Sunday Market bahkan diatur secara jelas pada pemanfaatan fasilitas Stadion Manahan,” jelas Yuli.

Advertisement

Salah satu PKL Sunday Market yang ikut dalam pertemuan, Dayat, mengatakan PKL akan nekat datang ke Manahan pada Minggu (17/7/2016) untuk berjualan. Dia berencana mengajak PKL lain untuk tetap menggelar lapak di sekitar Manahan meski Sunday Market dinyatakan libur.

Dayat mencurigai kebijakan Pemkot yang meliburkan Sunday Market hingga lima pekan hanya agar para PKL perlahan meninggalkan Stadion Manahan.

“Silakan pedagang mau tetap datang ke Manahan. Kalau bikin macet malah enggak apa-apa. Jadi biar tahu, kalau pedagang tidak difasilitasi tempat yang layak malah bikin kemacetan. Kami meminta pemerintah dengan bijak memikirkan nasib masyarakat. Izinkan kami tetap berjualan di Manahan,” seru Dayat.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif