Soloraya
Kamis, 14 Juli 2016 - 21:15 WIB

PKL SOLO : DPRD Dorong Pedagang Sunday Market Sowan Wali Kota

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aktivitas pedagang kaki lima (PKL) berjualan saat Sunday Market di kompleks Stadion Manahan, Solo, Minggu (5/6/2016). PKL tetap berjualan meskipun sebagian menerima pesan singkat Sunday Market libur. (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

PKL Solo, anggota DPRD Solo dorong pedagang sunday market tak nekat gelar dagangan.

Solopos.com, SOLO–Pedagang kaki lima (PKL) di Sunday Market diimbau tidak nekat menggelar dhasaran seiring kebijakan penutupan kegiatan selama lima pekan. Legislator mendorong PKL bertemu dengan Wali Kota, F.X. Hadi Rudyatmo, untuk mencari jalan tengah permasalahan.

Advertisement

Anggota Komisi III, Suharsono, mengaku kurang sependapat dengan peliburan Sunday Market lima pekan untuk persiapan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Harteknas). Namun, pihaknya juga tidak membenarkan langkah PKL yang akan nekat berjualan meski sudah dilarang. “Saran saya pedagang jangan nekat. Lebih baik sowan (bertemu) dulu ke Pak Wali (Wali Kota). Sampaikan jika ada usulan atau solusi alternatif,” ujarnya saat berbincang dengan Solopos.com, Kamis (14/7/2016).

Suharsono menilai aksi nekat pedagang justru rawan menimbulkan benturan di lapangan. Hal itu dikhawatirkan semakin membuat kondisi pedagang terjepit. Menurut Suharsono, ada sejumlah solusi atau kompromi yang dapat ditawarkan untuk menjembatani kedua belah pihak. Solusi pertama yakni pedagang tetap diliburkan tapi tidak sampai lima pekan. Solusi kedua PKL dilokalisasi atau diberi tempat pengganti berjualan yang tidak mengganggu persiapan Harteknas.
Pemkot berencana meliburkan kegiatan mulai Minggu (17/7/2016) hingga Minggu (14/8/2016) untuk persiapan Harteknas yang digelar 8-10 Agustus. “Jika Pemkot kukuh berpendirian Sunday Market harus libur lima pekan, mereka juga harus konsisten. Jangan sampai ada kemacetan baru karena luberan pedagang. Polemik dengan PKL yang ngeyel berjualan juga harus diantisipasi,” tuturnya.

Selain langkah penertiban, Komisi III mendorong sosialisasi yang menyeluruh pada 1.500 pedagang Sunday Market. Menurut Suharsono, pekan ini sosialisasi harus digencarkan agar pedagang tidak kecele sehingga nekat berjualan di luar Manahan.

Advertisement

Anggota Komisi III, Maria Sri Sumarni, meminta Pemkot tak meninggalkan aspirasi pedagang yang ingin tetap berjualan. Maria mendorong ada jalan tengah agar kepentingan Pemkot dan pedagang dapat terwadahi. “Apalagi Sunday Market selalu dicari warga saat akhir pekan,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif