SOLOPOS.COM - Suwarti, 40, warga Ngablak RT 014/RW 003, Desa Tanjung, Kecamatan Klego, Boyolali, diperiksa aparat Polres Boyolali karena kasus penipuan dan pemalsuan surat identitas yang digunakan untuk menikahi sesama wanita. (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)
Pernikahan sejenis Boyolali, ternyata ada keganjilan saat kedua pasangan itu akan berhubungan intim.
Solopos.com, BOYOLALI–Lantaran ada sejumlah keganjilan-keganjilan dalam pernikahan Suwarti dan Heniyati. “istri” Suwarti pun mulai gencar melakukan investigasi.
Bayan Desa Pengkol, Karanggede, Sardjono, menyatakan keganjilan-keganjilan itu antara lain perilaku Suwarti terlihat aneh ketika diajak berhubungan badan“istrinya”.
“Lampu selalu dimatikan, kadang minta tengkurap, minta berpakaian lengkap, dan kadang menolak secara halus,” jelas Sardjono saat dihubungi Solopos.com, Kamis (14/7/2016).
Kedok “suami” palsu itu terbongkar setelah istrinya diam-diam menemukan selembar KTP asli Suwarti. Di sana, tertulis Suwarti berjenis kelamin perempuan. Sang istri pun bagai disambar petir di siang bolong. Bersama keluarganya, sang istri langsung melaporkan “suaminya” ke polisi.
Hingga kini, polisi masih mengusut apa motif Suwarti menikahi perempuan desa yang jauh lebih muda darinya itu?
Sebelumnya, Suwarti, 40, warga Ngablak RT 014/003, Desa Tanjung, Kecamatan Klego, Boyolali, harus berurusan dengan aparat kepolisian karena diduga telah melakukan penipuan dan atau pemalsuan surat identitas yang digunakan untuk menikahi sesama wanita. Dia mengubah gender perempuan menjadi laki-laki untuk menikahi seorang perempuan.
Suwarti mengganti namanya menjadi Efendi Saputra dan menikahi Heniyati, 25, warga Pengkol RT 005/RW 004, Pengkol, Kecamatan Karanggede, Boyolali.